Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Orang yang Selamat dengan Naik Kapal Nelayan yang Tersapu Tsunami

Kompas.com - 25/12/2014, 20:19 WIB

KOMPAS.com- Sebuah kapal yang terseret gelombang, menyelamatkan lebih dari 50 orang ketika gulungan ombak tsunami menyapu kawasan pesisir Lampulo, Kecamatan Kuta Ulam, Banda Aceh, 10 tahun silam.

Ini terjadi ketika pada 26 Desember 2004 gempa besar membuat warga desa berjatuhan ke tanah dan disusul naiknya air laut ke darat 15 menit kemudian.

Sekitar 100 meter dari desa, kapal-kapal di sungai mulai naik ke daratan dan orang-orang berlarian dari arah pelabuhan sambil mengabarkan air laut naik.

“Saya berpikir jangan-jangan ini kiamat,” tutur Mujiburrizal, seorang pria yang menggerakan warga menyelamatkan diri ke rumah tetangga berlantai dua milik ibu Abasiah, dikutip BBC Indonesia, Kamis (25/12/2014).

Puluhan warga yang berkumpul di jalan depan rumah langsung naik ke tingkat dua rumah Abasiah.

“Dalam waktu beberapa detik di tingkat dua itu sudah seleher airnya,” ucap Mujiburrizal.

Kapal sempat berputar-putar

Ia dan puluhan warga lainnya, termasuk kedua orang tuanya sendiri, mengira ajal sudah dekat.

“Saya melihat di depan rumah itu sudah lautan tsunami. Orang hanyut, rumah hanyut, kapal hanyut.”

Mujiburizzal kemudian naik ke atap rumah. “Tiba-tiba saya melihat dari sebelah kiri datang satu kapal yang berputar-putar,” jelasnya.

Kapal nelayan tua berhenti di lantai dua tersebut. Ia menyorong satu per satu warga ke atas kapal sedangkan seorang teman Mujiburizzal menarik mereka dari kapal.

Sejumlah warga yang sudah terlebih dulu berada di atap rumah juga ikut masuk ke kapal. Seluruhnya terdapat lebih dari 50 orang, termasuk bayi, anak-anak, orang tua, bahkan mayat seorang anak.

“Pada awalnya kami berpikir kapal ini sengaja mau tolong kami, berhenti sebentar. Rupanya kapal menabrak atap dan menyangkut. Ketika itu gelombang datang lagi berkali-kali dan kapal hanya bergetar,” ujar Mujiburizzal.

Dalam kondisi lapar dan basah kuyup, warga mencari apa yang ada di atas kapal. Ada baju dan air galon di sana tapi ternyata airnya asin.

“Air bergulung-gulung warna hitam. Orang hanyut minta tolong dan sebagainya tapi kita tidak mampu menolong.”

"Saya menghadap ke laut, saya adzan; Allahu Akbar Allahu Akbar, Allahu Akbar Allahu Akbar,” Mujiburrizal mengisahkan pengalamannya kepada kepada Rohmatin Bonasir dari BBC Indonesia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com