Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bulan Mendatang, Siap-siap Rupiah Kembali Diuji

Kompas.com - 20/12/2014, 14:02 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- The Fed, Bank Sentral Amerika Serikat memutuskan untuk menunda meningkatkan suku bunga. Namun, rencana itu diperkirakan akan terealisasi pada triwulan I tahun 2015. Apabila itu terjadi, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS akan kembali diuji.
 
Ekonom dari Universitas Indonesia Berly Martwardaya mengungkapkan saat ini yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengambil kebijakan jangka pendek. Indonesia, sebut Berly, hanya punya waktu tiga bulan untuk membenahi sistem keuangannya.
 
"Solusi short term harus dilakukan supaya terlihat Indonesia serius tangani masalah neraca perdagangan dan dollarisasi. Kalau tidak, maka akan drop nilai Rupiah," ujar Berly dalam diskusi yang dilakukan Smart FM di Jakarta, Sabtu (20/12/2014).
 
Menurut dia, ada tiga langkah yang bisa dilakukan pemerintah dalam jangka pendek untuk menstabilkan kembali nilai rupiah. Pertama adalah mengatasi dollarisasi dengan melakukan pengawasan terhadap transaksi. "Pengawasan perlu dilakukan apalagi dalam hal kontrak-kontrak kerja energi yang biasa pakai Dollar," ucap Berly.
 
Semakin banyak penggunaan Dollar di dalam negeri, Berly melihat justru akan semakin menunjukkan pesimisme terhadap Rupiah. Kedua, Berly mengungkapkan pemerintah harus hasilkan postur APBN-P yang sehat. Neraca perdagangan Indonesia bersama dengan India tercatat dengan angka defisit paling tinggi.
 
"Maka dari itu yang ketiga adalah pemerintah harus mengurangi impor secara sistematis sehingga industri kita bisa lebih kuat," imbuh Berly.
 
Apabila dalam tiga bulan mendatang pemerintah tak mengambil kebijakan signifikan, Berly memprediksi Rupiah akan terus merosot drastis pada saat The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga.
 
Pada Selasa (16/12/2014), kurs tengah Bank Indonesia untuk Rupiah sempat menyentuh Rp 12.900 per dollar AS. Nilai tukar ini mulai menguat perlahan, dan pada perdagangan Jumat (19/12/2014) ditutup di level Rp 12.500 per Dollar AS.
 
Bank Indonesia telah melakukan intervensi dengan membeli Rp 1,5 triliun obligasi dalam satu hari. Sedangkan pada Selasa, Bank Indonesia baru membeli Rp 200 miliar obligasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com