Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD Bangkalan Diduga Hilangkan Alat Bukti

Kompas.com - 14/12/2014, 21:56 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengatakan, Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron terindikasi melakukan hal yang berpotensi menghalang-halangi proses penyidikan. Bambang tidak membantah saat ditanya apakah Fuad mencoba menghilangkan alat bukti selama proses penyidikan.

"Sebagiannya ada indikasi seperti itu (menghilangkan bukti), tapi sedang kami konfirmasi," ujar Bambang di Jakarta, Minggu (14/10/2014).

Namun, Bambang enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai dugaan pelanggaran yang dilakukan Fuad. Menurut dia, materi seputar pemeriksaan tidak dapat dipublikasikan.

"Kan itu malah membuka orang-orang lain yang punya kepentingan menjadi tahu apa yang sedang kita kerjakan. Jangan sampai kemudian ada agent yang memanfaatkan," kata Bambang.

Bambang menambahkan, KPK tidak mempermasalahkan tersangka yang tidak kooperatif. Penyidik hanya memerlukan keterangan yang dikorek dari pemeriksaan saksi.

"Kalau pun dia tidak kooperatif, bagi KPK tidak masalah. Tersangka kan punya hak ingkar," kata Bambang.

Fuad dijerat KPK sebagai tersangka terkait kasus dugaan gratifikasi terkait jual beli gas untuk pembangkit listrik tenaga gas di Jawa Timur. Fuad, yang pada tahun 2007 menjabat sebagai Bupati Bangkalan, diduga menerima hadiah dari PT Media Karya Sentosa yang dipimpin Antonio Bambang Djatmiko agar terus mendapatkan suplai gas yang dialirkan untuk pembangkit listrik.

Saat operasi tangkap tangan, KPK menyita barang bukti berupa uang sebesar Rp 700 juta dari ajudan Fuad yang bernama Rauf. Selain itu, ditemukan juga tiga koper besar yang disimpan secara terpisah di kediaman Fuad di Bangkalan. Total uang di tiga koper tersebut sekitar Rp 4 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com