Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Islah dengan Aburizal, Agung Laksono Tolak Bertemu Akbar Tandjung

Kompas.com - 01/12/2014, 12:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono sudah tahu bahwa Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengajaknya bertemu di Bali sejak Sabtu (29/11/2014). Namun, Agung menolak ajakan tersebut dan telah menutup pintu islah dengan kubu Aburizal Bakrie.

"Tahu saya (Akbar mengajak bertemu), tapi tidak ada perjanjian kami ketemu di Bali. Saya juga ke sini karena ada acara keluarga," kata Agung di Nusa Dua, Bali, Senin (1/12/2014).

Agung mengatakan, sejak awal Presidium Penyelamat Partai Golkar memang membuka kesempatan selebar-lebarnya untuk islah dengan kubu Aburizal. Syaratnya, pelaksanaan munas ditunda hingga Januari 2015. Namun, Aburizal tetap menggelar munas di Bali mulai Minggu kemarin.

"Tidak usah lagi diburu-buru islah. Munas sudah jalan, terus mau apa lagi?" ucapnya.

Sebelumnya, Akbar mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Agung untuk melakukan lobi dan mengupayakan penyelesaian konflik di internal Golkar. Akbar mengatakan telah berusaha menemui Agung sejak Sabtu (29/11/2014), tetapi usahanya belum membuahkan hasil.

"Pagi ini saya baru bicara sama Priyo (Budi Santoso) karena sama Agung enggak dapat-dapat," kata Akbar kepada wartawan di Bali, Senin.

Pertemuan antara Akbar dan Priyo terjadi di salah satu kamar hotel di Bali pada Senin pagi. Dalam pertemuan itu, Akbar meminta Priyo memberikan kepastian apakah Agung bersedia bertemu dengannya atau tidak. Akbar ingin seoptimal mungkin menyudahi konflik di tingkat pengurus Golkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com