Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pusat Data Server E-KTP di Jakarta...

Kompas.com - 25/11/2014, 13:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Rombongan Dewan Perwakilan Rakyat mendatangi Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2014), untuk mengecek data server KTP elektronik. Pengecekan itu dilakukan untuk menindaklanjuti pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Sebelumnya, Tjahjo menyebut bahwa data server e-KTP tidak berada di Indonesia, tetapi di luar negeri. Atas dasar itu, Tjahjo menghentikan untuk sementara penerbitan e-KTP. (Baca: Mendagri Hentikan e-KTP karena Server Cip Ada di Negara Lain)

Kunjungan ke kantor Dirjen Dukcapil di kawasan Kalibata tersebut diikuti Wakil Ketua DPR Fadli Zon, pimpinan, serta anggota Komisi II DPR, di antaranya Riza Patria dan Wahidin Halim. Kedatangan mereka disambut oleh Dirjen Dukcapil Irman dan Kapuspen Kemendagri Dody Riyadmadji.

Rombongan DPR beserta wartawan kemudian diajak masuk ke dalam salah satu ruangan yang terletak di samping lobi Gedung Ditjen Dukcapil di lantai dasar. Semua tamu diminta membuka sepatunya untuk menjaga kebersihan karena akan memasuki ruangan data server.

Di bagian pintu depan sudah terpasang peringatan bahwa bagi setiap orang yang tak berkepentingan dilarang untuk masuk. Setelah membuka sepatu, rombongan kemudian digiring masuk ke dalam ruangan itu.

Kompas.com/SABRINA ASRIL Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendatangi Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Selatan, untuk mengecek data server KTP elektronik.


Di dalam ruangan itu terdapat dua ruangan yang ditutup kaca. Sebelah kiri tampak terlihat mesin-mesin tinggi panel server yang jumlahnya lebih dari 10 unit. Total kapasitasnya mencapai 35 terabyte.

Dijelaskan, selain di Kalibata, server yang sama juga terdapat di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, dengan kapasitas 600 terabyte dan server cadangan terdapat di Batam dengan kapasitas 200 terabyte.

Di setiap bagian atas lemari besi terdapat tulisan nomor masing-masing lemari disertai tulisan yang berbeda-beda yang menunjukkan perbedaan data yang disimpan server itu. Pantauan Kompas.com, terdapat tulisan "Storage Hexadata Intergovernment" dan juga tulisan "Server Pengolahan Data Kependudukan".

Server Pengolahan Data Kependudukan paling banyak unitnya. Penempatan server ini bahkan memakan satu ruang khusus. Wartawan dilarang masuk ruangan tersebut dan hanya bisa mengabadikannya dari luar ruangan.

"Tidak boleh masuk, ini data-data rahasia semua," ucap salah seorang petugas yang buru-buru melarang wartawan untuk masuk.

Sementara itu, rombongan anggota Dewan bersama dengan pejabat Kementerian Dalam Negeri tampak berkeliling mencermati satu per satu server yang sengaja ditempatkan di ruangan dingin tersebut.

"Ternyata ada di sini kok servernya, bukan di luar negeri," ujar Fadli sambil mencatat semua temuan yang dilihatnya di ruang server ini.

Selain ruang server, terdapat sebuah ruangan lagi yang diperuntukkan khusus sebagai pusat data. Terdapat empat layar monitor yang menampilkan data-data yang berbeda. Satu unit komputer diperuntukkan untuk perekaman data e-KTP beserta data pendukungnya seperti irish scanner hingga pemindai sidik jari. Semua data yang baru direkam langsung tampil di layar flat.

Sementara itu, tiga monitor lain menampilkan data kependudukan setiap wilayah. Ada pula kolom pencarian untuk melihat semua data kependudukan yang terekam.

Setelah selesai berkeliling ruang server sekitar 30 menit, Fadli mengatakan bahwa ucapan Tjahjo yang menyebutkan server berada di luar negeri harus segera dikoreksi agar tidak menimbulkan polemik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com