Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Gagalkan Pembajakan di Dekat Perbatasan RI-Singapura

Kompas.com - 21/11/2014, 20:47 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kapal perang Komando Armada RI Kawasan Barat yang bergabung dalam Operasi Cakra Arnawa dan Operasi Pengamanan Perbatasan Indonesia-Singapura menggagalkan usaha pembajakan MV New Emerald berbendera Panama di Selat Philips, Jumat (21/11/2014).

"Kecepatan respon tersebut sekaligus merefleksikan keseriusan Koarmabar dalam menangani masalah pembajakan dan pencurian di perairan wilayah tersebut," kata Kepala Dinas Penerangan Koarmabar Letkol Laut Ariris Miftachurrahman dalam pernyataan pers yang diterima Antara di Pekanbaru.

Ariris menjelaskan, informasi terjadinya  pembajakan terhadap MV New Emerald ini diperoleh dari LO (Liasion Officer) Indonesia yang berada di Information Fusion Center (IFC) Singapura. Menindaklanjuti informasi tersebut, KRI Sanca-815 dengan Komandan Kapten Laut (P) Eko Yudi dan KRI Todak-631 dengan Komandan Mayor Laut (P) Sandy Kurniawan yang sedang melaksanakan Operasi Pengamanan Perbatasan Indonesia-Singapura segera melaksanakan Pengejaran, Penangkapan dan Penyelidikan.

"Tidak membutuhkan waktu lama, kedua kapal perang tersebut berhasil mendeteksi dan menemukan keberadaan Kapal MV New Emerald, selanjutnya melakukan pengawalan menuju perairan Teluk Jodoh, Batam, Kepulauan Riau (Kepri)," ujarnya.

Dari pemeriksaan sementara, lanjutnya, tidak diketemukan kerugian personel maupun material kapal kargo berbendera Panama tersebut. "Tampaknya para pembajak sudah melarikan diri sebelum kedua KRI jajaran Koarmabar tersebut sampai di lokasi kejadian," ujar Ariris.

Kapal Panama itu selanjutnya diperiksa lebih mendalam oleh KRI Todak-631 yang dibantu Tim Intelijen dari unsur Lantamal IV Tanjungpinang. Hingga malam ini, lanjutnya, MV New Emerald masih melaksanakan lego jangkar di perairan Teluk Jodoh, Batam, Kepri.

"IFC di Singapura menyatakan sangat berterima kasih dan terbantu sekali dengan kecepatan reaksi unsur-unsur Koarmabar yang terlibat dalam penanganan kejadian ini. Hal ini juga tidak terlepas dari kesiapsiagaan jajaran Intelijen Koarmabar serta komando Pelaksana Koarmabar baik, Guspurlaarmabar (Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat) maupun Guskamlaarmabar (Gugus Keamanan Laut Komando Armada RI Kawasan Barat)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 23 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com