Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangdam Jaya: Lebih Baik Rangkulan daripada Pelototan, Tonjokan, Gigi Lepas Dua

Kompas.com - 21/11/2014, 15:44 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo mengatakan, jiwa korsa masih diartikan dalam ruang yang sempit dan untuk kepentingan individu oleh para tentara. Padahal, banyak hal yang dipertanggungjawabkan setelahnya, termasuk urusan bangsa.

"Oleh karena itu, cara berpikir prajurit soal jiwa korsa harus benar-benar diubah. Dengan begitu, saat ada masalah, bukan memperkeruh, melainkan ikut mencari solusi," kata Pangdam Jaya seusai senam bersama TNI-Polri di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (21/11/2014), seperti dikutip Antara.

Agus mengatakan, konsep kebersamaan dengan berbagai kegiatan ini harus terus dilakukan sehingga silaturahim TNI-Polri semakin terjalin erat. Semua harus belajar dari kasus bentrokan tentara dan polisi di Batam sehingga tidak terjadi di wilayah lain di Indonesia.

"Jadi, tidak ada lagi TNI-Polri yang melotot, marah, memukul. Yang ada senyum, sapa, dan salaman (3S). Lebih baik salaman, rangkulan. Kalau ada rezeki lebih, nongkrong di kafe, di warung. Yang punya duit, bayarin. Daripada pelototan, tonjokan, giginya lepas dua," ujar Agus.

Mantan Danjen Kopassus itu juga meminta peran serta masyarakat untuk menjaga kerukunan antara TNI dan Polri. Bagaimanapun, TNI-Polri juga milik masyarakat.

"TNI-Polri aset negara dan milik rakyat. Seluruhnya harus bertanggung jawab merawat, memelihara, dan menjaga kerukunan," kata Agus.

Sebelumnya, bentrokan terjadi antara anggota Batalyon Infanteri 134/Tuah Sakti dan anggota Brimob Polda Kepulauan Riau pada Rabu hingga Kamis dini hari.

Insiden tersebut tidak terlepas dari ketidakpuasan atas penanganan kejadian bentrokan pada September lalu. Kejadian kali ini dipicu saling pandang dan cekcok antara prajurit TNI dan polisi, yang kemudian berkembang menjadi penyerangan oleh prajurit TNI ke Markas Brimob Polda Kepulauan Riau.

Dalam baku tembak itu, seorang anggota TNI tewas, yakni Prajurit Kepala JK Marpaung dari Yonif 134/Tuah Sakti. Warga sipil bernama Kamdani juga tertembak di paha kanan.

Di Binjai, Sumatera Utara, Brigadir Beni Sihombing, anggota Gegana Kompi A Brimob Medan, tewas ditikam saat duduk di sebuah warung tuak, Kamis (20/11/2014) malam. Pelakunya adalah anggota TNI, dengan latar belakang masalah pribadi. (Baca: Pihak Mabes TNI Benarkan Pembunuh Anggota Brimob di Binjai Anggota TNI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com