"Nanti akan ada keputusan. Kita nunggu Pak Jokowi pulang dari APEC, pulang dari G-20," kata Hasto di Jakarta, Selasa (11/11/2014).
Hasto meyakini, belum diambilnya keputusan resmi soal kenaikan harga BBM inilah yang membuat kader-kadernya tidak kompak. Dia berharap, setelah keputusan diambil, para kader bisa satu suara dan tak ada yang menentang keputusan DPP.
"Sikap PDI Perjuangan jelas, sebagai partai pendukung pemerintah. Di satu sisi, kita sebagai partai yang harus pro-rakyat. Di sisi lain, kita sebagai partai yang mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah," ujarnya.
Saat ditanya mengenai sanksi bagi para kader yang tak mematuhi keputusan DPP, Hasto hanya menjawab singkat. "Itu masalah disiplin," jawab Hasto.
Sebelumnya, beberapa politisi PDI-P melakukan penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM. Effendi Simbolon mempertanyakan Wapres Jusuf Kalla yang kelihatan begitu bernafsu menaikkan harga BBM. Rieke Diah Pitaloka juga mengkritik rencana kenaikan harga BBM melalui akun Twitter-nya.
Adapun Ketua Fraksi PDI-P di MPR Ahmad Basarah mengatakan, saat ini PDI-P belum mengambil sikap apa pun terhadap rencana kenaikan harga BBM. PDI-P akan terlebih dahulu mendengar argumen pemerintah dan nantinya bisa menerima, menerima dengan catatan, ataupun menolak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.