JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dalam waktu dekat dinilai kurang tepat. Pertumbuhan ekonomi yang cenderung melambat saat ini dinilai akan memberatkan masyarakat apabila subsidi BBM dikurangi.
"Jika harga BBM dinaikkan, pasti berpengaruh pada ekonomi nasional," kata anggota DPR Fraksi Demokrat, Eko Wijaya, di Kompleks Parlemen, Jumat (7/11/2014).
Selain itu, kenaikan harga BBM juga dikhawatirkan akan memicu inflasi yang semakin tinggi. Menurut dia, berdasarkan hasil sejumlah kajian yang dilakukan ahli, kenaikan harga BBM mampu meningkatkan inflasi hingga 3-4 persen. Kenaikan inflasi, kata dia, juga akan memberikan efek domino bagi kehidupan sosial masyarakat.
Pasalnya, harga kebutuhan bahan pokok dan ongkos distribusi barang juga tentu akan merangkak naik apabila harga BBM naik. Kenaikan harga tersebut, lanjut dia, tentu akan membuat daya beli masyarakat terhadap suatu bahan pokok akan menurun. Jika kondisi ini terus dibiarkan, tingkat kesejahteraan masyarakat juga akan mengalami kemerosotan.
"Ini sama saja semakin menyulitkan hidup masyarakat karena ada harga sosial yang juga harus dibayar terkait kebijakan ini," kata anggota Komisi VII ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.