Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rieke Tolak Rencana Jokowi Naikkan Harga BBM

Kompas.com - 05/11/2014, 10:54 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Baginya, alasan mengalihkan subsidi ke sektor produktif dan demi menyelamatkan kas negara adalah alasan klasik yang harus dikritisi.

"Lagu lama kaset baru, itu kira-kira perumpamaan yang tepat ketika bicara soal isu BBM. Alasan tak beranjak meski pemerintahan berganti," kata Rieke, di Jakarta, Rabu (5/11/2014).

Rieke menjelaskan, APBN 2014 mencapai Rp 1.876 triliun. Dari anggaran sebesar itu, hanya 14,4 persen atau Rp 246 triliun yang digunakan untuk subsidi BBM. Artinya, masih ada 85,6 persen anggaran dalam APBN yang harus disisir penggunaannya.

"Apakah sampai kepada rakyat atau lagi-lagi lebih banyak untuk bancakan?" ujarnya.

Apa pun alasannya, kata Rieke, alokasi 14,4 persen APBN untuk subsidi BBM tidak dapat dijadikan alasan penyebab defisitnya anggaran negara. Terlebih lagi, alokasi APBN disusun oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan bukan pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meski demikian, Rieke meminta Jokowi tidak melemparkan masalah dan mencari solusi melalui jalan pintas dengan menaikkan harga BBM bersubsidi. Ia yakin, pemerintahan Jokowi akan mencari jalan lain sebagai alternatif yang bisa dilakukan selain mencabut subsidi BBM.

Menurut Rieke, belum ada bukti pencabutan subsidi BBM dengan pemberian kompensasi membawa dampak signifikan untuk kesejahteraan rakyat. Satu hal yang pasti, imbuh Rieke, adalah efek domino yang muncul setelah harga BBM naik dan itu menjadi pil pahit untuk masyarakat.

"Saya mendukung Jokowi jalankan KIS dan KIP, sebagai bukti jalankan perintah konstitusi. Tapi, saya tidak mendukung subsidi BBM dicabut selama tak penuhi logika konstitusi UUD 1945 yang saya yakini," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, kenaikan harga BBM akan terjadi pada bulan November ini. Kalla menjelaskan, pemerintah harus menaikkan harga BBM untuk mengalihkan subsidi ke sektor yang lebih produktif.

Ia menuturkan, pemerintah masih akan mencari waktu yang tepat sambil menunggu tersebarnya Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). (Baca: Jusuf Kalla: Pokoknya Harga BBM Bersubsidi Naik Bulan Ini)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com