Retno mulai menapaki karier diplomatnya pada tahun 1986. Pada 1997, Retno menjabat sebagai Sekretaris Satu Bidang Ekonomi di Kedutaan Besar Indonesia di Belanda. Di sana, Retno menjabat hingga 2001.
Selanjutnya, Retno dipercaya menjadi Direktur Eropa dan Amerika. Pada 2003, Retno mendapat promosi menjadi Direktur Eropa Barat.
Selang dua tahun kemudian, Retno menjadi Dubes RI di Norwegia dan Islandia. Selanjutnya, Retno dipercaya menjadi Direktur Jenderal Amerika dan Eropa.
Bagi Retno, dunia diplomasi sangatlah menarik dan dinamis. Seorang diplomat harus menjalani mobilitas yang tinggi dan berinteraksi dengan berbagai golongan masyarakat.
“Walaupun saya akui, ketika profesi ini dipegang seorang wanita, ada tantangan tersendiri, apalagi bila sudah berkeluarga. Tapi saya sangat menikmati profesi ini,” ujar Retno mantap, sesuai yang dilansir situs resmi Fisipol UGM.
Retno juga dikatakan mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya. Suaminya yang berprofesi sebagai arsitek telah memahami risiko pekerjaan Retno dan terus setia mendampinginya. Retno pun mendidik anak-anaknya untuk mandiri dalam lingkungan keluarga dengan mobilitas tinggi.
“Saya tekankan bahwa mereka harus berdiri di atas kaki sendiri,” tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi sudah memanggil para calon menteri ke Istana. Pengumuman kabinet baru bisa dilakukan saat ini lantaran adanya delapan nama calon menteri yang bermasalah berdasarkan penelusuran Komisi Pemberantasan Korupsi serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.