Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim di Balik Penyusunan Kabinet Jokowi-JK

Kompas.com - 24/10/2014, 10:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis

"Nggak tahu saya juga. Staf bayang-bayang, saya nggak punya jabatan di sini," kata pengajar S-1 dan S-2 Hubungan Internasional Universitas Indonesia itu.

Meski sering mendampingi Jokowi berkegiatan, Andi lebih sering memilih berada di belakang barisan wartawan. Hal ini terlihat saat Jokowi melakukan pengenalan Kompleks Istana bersama Susilo Bambang Yudhoyono sebelum dilantik.

Tidak diketahui awal mula kedekatan Andi dan Jokowi. Namun, dilihat dari latar belakang keluarganya, Andi masih dekat dengan PDI-P. Ayahnya, Theo Syafei, purnawirawan TNI berpangkat terakhir mayor jenderal adalah orang dekat Megawati.

Saat mantan Pangdam IX/Udayana 1993-1994 itu meninggal dunia pada 2011 silam, Megawati menyempatkan diri hadir di pemakaman. Megawati pun mengaku merasa kehilangan pada saat itu karena Theo adalah kader PDI-P yang sangat menjunjung nasionalisme.

Andi yang merupakan anak pertama dari Theo Syafei dan Suismiati itu pun kini masuk dalam bursa calon menteri di kabinet Jokowi. Dalam proses seleksi menteri, pria yang gemar mengenakan topi fedora itu diketahui kerap menjadi penghubung antara Jokowi dan para calon menteri.

Pakar hukum tata negara Saldi Isra mengaku bahwa Andi menghubunginya untuk bertemu dengan Jokowi pada Rabu (22/10/2014) lalu. (Baca: Bertemu Empat Mata dengan Jokowi, Ini Penjelasan Saldi Isra)

3. Hasto Kristiyanto

Hasto adalah Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P. Dia dipercaya Jokowi menjadi salah satu deputi pada Tim Transisi. Sama seperti Andi dan Rini, peran Hasto juga cukup sentral dalam proses seleksi menteri. Hasto juga menjadi penghubung Jokowi dengan para calon menteri.

Hasto bersama Rini dan Andi juga bolak-balik Istana dan kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, selama proses seleksi dilakukan.

Keberadaan ketiga orang itu lebih sering terlihat bersama Jokowi dibandingkan Wakil Presiden Jusuf Kalla selama proses seleksi menteri di Istana Kepresidenan. Atas kurangnya keterlibatan JK dalam proses kali ini, Hasto menampiknya.

"Pak JK sering ketemu Pak Jokowi, termasuk soal kabinet," imbuh dia.

Setelah delapan calon menteri dicoret karena dianggap bermasalah berdasarkan rekomendasi KPK dan PPATK, Jokowi masih menyeleksi para calon menterinya. Hingga Kamis (23/10/2014), proses seleksi disebut sudah 99 persen rampung.

Jokowi sempat berjanji, setelah terpilih, yang akan dilakukannya adalah bekerja. (baca: Mengapa Hanya Rini, Hasto dan Andi yang Aktif Dampingi Jokowi?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com