"Nggak tahu saya juga. Staf bayang-bayang, saya nggak punya jabatan di sini," kata pengajar S-1 dan S-2 Hubungan Internasional Universitas Indonesia itu.
Meski sering mendampingi Jokowi berkegiatan, Andi lebih sering memilih berada di belakang barisan wartawan. Hal ini terlihat saat Jokowi melakukan pengenalan Kompleks Istana bersama Susilo Bambang Yudhoyono sebelum dilantik.
Tidak diketahui awal mula kedekatan Andi dan Jokowi. Namun, dilihat dari latar belakang keluarganya, Andi masih dekat dengan PDI-P. Ayahnya, Theo Syafei, purnawirawan TNI berpangkat terakhir mayor jenderal adalah orang dekat Megawati.
Saat mantan Pangdam IX/Udayana 1993-1994 itu meninggal dunia pada 2011 silam, Megawati menyempatkan diri hadir di pemakaman. Megawati pun mengaku merasa kehilangan pada saat itu karena Theo adalah kader PDI-P yang sangat menjunjung nasionalisme.
Andi yang merupakan anak pertama dari Theo Syafei dan Suismiati itu pun kini masuk dalam bursa calon menteri di kabinet Jokowi. Dalam proses seleksi menteri, pria yang gemar mengenakan topi fedora itu diketahui kerap menjadi penghubung antara Jokowi dan para calon menteri.
Pakar hukum tata negara Saldi Isra mengaku bahwa Andi menghubunginya untuk bertemu dengan Jokowi pada Rabu (22/10/2014) lalu. (Baca: Bertemu Empat Mata dengan Jokowi, Ini Penjelasan Saldi Isra)
3. Hasto Kristiyanto
Hasto adalah Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P. Dia dipercaya Jokowi menjadi salah satu deputi pada Tim Transisi. Sama seperti Andi dan Rini, peran Hasto juga cukup sentral dalam proses seleksi menteri. Hasto juga menjadi penghubung Jokowi dengan para calon menteri.
Hasto bersama Rini dan Andi juga bolak-balik Istana dan kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, selama proses seleksi dilakukan.
Keberadaan ketiga orang itu lebih sering terlihat bersama Jokowi dibandingkan Wakil Presiden Jusuf Kalla selama proses seleksi menteri di Istana Kepresidenan. Atas kurangnya keterlibatan JK dalam proses kali ini, Hasto menampiknya.
"Pak JK sering ketemu Pak Jokowi, termasuk soal kabinet," imbuh dia.
Setelah delapan calon menteri dicoret karena dianggap bermasalah berdasarkan rekomendasi KPK dan PPATK, Jokowi masih menyeleksi para calon menterinya. Hingga Kamis (23/10/2014), proses seleksi disebut sudah 99 persen rampung.
Jokowi sempat berjanji, setelah terpilih, yang akan dilakukannya adalah bekerja. (baca: Mengapa Hanya Rini, Hasto dan Andi yang Aktif Dampingi Jokowi?)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.