Pratikno bersama Cornelis Lay dan Andrinof Chaniago telah memetakan semua persoalan dan menentukan pijakan awal untuk mencari jalan keluar terhadap berbagai persoalan. Tim ini bekerja sistematis untuk menyinkronisasi semua masalah dan usulan yang didapat dari kelompok kerja Tim Transisi.
"Apa yang harus dilakukan presiden, mana yang duluan dan mana yang belakangan harus dilakukan. Regulasi apa yang harus diambil, akhirnya kan ditangani oleh masing-masing kementerian," kata Pratikno, saat dijumpai Kompas.com, di Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Tim sinkronisasi membantu Jokowi dengan asumsi presiden belum memiliki menteri di awal-awal pemerintahan. Terlebih, proses perekrutan menteri juga belum dapat dipastikan memakan waktu berapa lama karena ada kemungkinan seseorang tidak siap untuk direkrut sebagai menteri.
"Oleh karena itu, kami menyiapkan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Presiden untuk menghindari kelambanan dalam proses pemerintahan awal," ujarnya.
Dengan segala hal yang telah dipersiapkan, kata Pratikno, menteri yang nanti ditunjuk dan dilantik Jokowi tidak lagi memiliki alasan untuk tidak langsung bekerja karena mempelajari masalah. Semua masalah telah diketahui dan langkah menuju solusinya telah ditetapkan.
"Jadi tidak ada lagi istilah menteri harus belajar, lakukan dulu apa yang sudah disiapkan, Anda sambil belajar. Yang paling utama adalah semangat untuk segera melakukan sesuatu, walau pun kecil tapi punya dampak yang besar," kata Pratikno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.