Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Spiderman untuk Jokowi

Kompas.com - 20/10/2014, 08:38 WIB
Tjatur Wiharyo

Penulis

Hidup adalah proses. Masalah yang satu diikuti masalah lain, dengan solusi sebagai mata rantainya. Kadang-kadang, masalah manusia satu dengan yang lain memang sama. Namun, kondisi manusia tak pernah bisa ditebak sehingga akhir cerita tak serta-merta sama.

Setelah memiliki kesadaran lebih baik akan kekuatan dan tanggung jawab, Peter dihadapkan pada masalah remaja pada umumnya: percintaan.

Ia sibuk membantu orang sampai tak punya waktu untuk Mary Jane. Di sisi lain, ia juga tak ingin mengungkapkan identitasnya sebagai Spiderman kepada Mary Jane, karena mengkhawatirkan keselamatan Mary Jane.

Peter lagi-lagi kembali "pulang". Dari May, Peter mendapatkan pelajaran bahwa sekuat atau sehebat apa pun seseorang, ia tak bisa mendapatkan segalanya. Ada titik di mana ia harus memilih satu dari dua--atau lebih--pilihan yang sama beratnya. Dalam situasi itu, seseorang harus melupakan kepentingan pribadi.

"Kita membutuhkan seorang pahlawan, orang yang berani berkorban, menjadi contoh bagi kita semua. Semua orang menyukai pahlawan, orang berbaris untuk melihatnya, bersorak-sorai untuknya, dan bertahun-tahun setelahnya, mereka berdiri di tengah hujan selama berjam-jam hanya untuk sekilas melihat seseorang, yang dulu pernah mengingatkan mereka untuk bertahan lebih lama," tutur May

"(Namun), saya percaya, ada pahlawan dalam diri setiap manusia, yang membuat kita tetap jujur, memberi kita kekuatan, menjadikan kita mulia, dan akhirnya membuat kita bisa mati dengan bangga, meski kadang kala kita harus menguatkan diri dan melepaskan hal-hal yang paling kita inginkan, termasuk impian kita," lanjut May.

Musuh terkuat

Akhirnya, pada sekuel ketiga, Spiderman bertemu musuhnya yang paling kuat, dirinya sendiri. Kostum Venom membuat Peter menjadi semakin kuat, tetapi di sisi lain dia pun kesulitan melawan keinginan untuk memenuhi kepentingan pribadi.

Peter menjadi sosok yang menyebalkan. Ia berusaha membuat Mary Jane cemburu dengan mendekati Gwen Stacy. Peter juga "mengerjai" rivalnya di Daily Bugle, Eddie Brock.

Belakangan, Peter menyadari bahwa Venom mengubahnya setelah tak sengaja memukul Mary Jane dalam perkelahian di sebuah bar. Dia kemudian berusaha dan berhasil melepaskan diri dari Venom. Dengan bantuan Harry Osborn, Peter mengalahkan Venom.

Jokowi dan Spiderman

Jokowi memang bukan Spiderman. Jokowi mendapatkan "kekuatan super" dengan kesadaran, bukan ketidaksengajaan seperti Peter. Dengan mengamini mandat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jokowi sudah memperhitungkan konsekuensi menjadi orang nomor satu negeri ini.

Juga tidak seperti Peter yang menyembunyikan identitas Spiderman-nya, Jokowi sudah disanjung dan dipuja, bahkan sebelum tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta usai.

Namun, sebagai manusia yang berkekuatan super dan, apalagi, dikenal semua orang, Jokowi jelas akan mengalami konflik seperti yang dialami Peter.

Jokowi akan menghadapi banyak orang dengan kepentingan berbeda yang membutuhkan bantuan Jokowi, berhadapan dengan pilihan-pilihan sulit, dan bukan mustahil "tergoda" menyalahgunakan mandat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com