Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Democracy Forum Ditolak, Ini Komentar Pemerintah

Kompas.com - 10/10/2014, 11:21 WIB


NUSA DUA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI menghargai sikap sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menolak pelaksanaan "Bali Democracy Forum" (BDF) VII di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Sikap tersebut dianggap bagian dari demokrasi.

"Sebagai negara demokrasi kita menghargai pandangan-pandangan tersebut. Itu (pernyataan sikap) tentunya hak mereka dan kita sebagai masyarakat yang menghargai demokrasi hal itu merupakan kebebasan dan menghargai pandangan berbeda," kata Juru Bicara Kemenlu RI Michael Tene saat ditemui di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Jumat (10/10/2014), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, meskipun penolakan itu berawal dari disahkannya Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah yang mengatur pemilihan gubernur, wali kota, dan bupati melalui DPRD, Tene mengungkapkan bahwa hal tersebut berbeda dengan BDF.

"Itu dua hal berbeda. Di forum ini negara-negara berbagi pengalaman menangani dinamika dan upaya negara untuk mendorong demokratisasi termasuk tantangan yang dihadapi," ucapnya.

Dia menambahkan, di tengah pro dan kontra kelanjutan BDF itu, forum demokrasi tingkat menteri luar negeri tahunan itu dinilai relevan untuk pengembangan demokrasi. Hal itu terlihat dari makin banyaknya negara yang berpartisipasi.

BDF VII diikuti oleh 85 negara tak hanya di kawasan Asia Pasifik, tetapi juga dari beberapa negara dari kawasan berbeda serta lima organisasi internasional.

"Dari partisipasi negara cukup tinggi ada 85 negara yang berpartisipasi dan lima organisasi internasional. Tingkat partisipasi menunjukkan mereka menganggap forum ini bermanfaat," ujar Tene.

Sebelumnya pada Kamis (9/10), Koalisi Masyarakat Sipil Bali menolak pelaksanaan BDF VII yang dianggap tidak relevan lagi bagi pengembangan demokrasi setelah disahkannya UU Pilkada. Koalisi Masyarakat Sipil Bali terdiri dari Yayasan Manikaya Kauci, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonsia (YLBHI)-LBH Bali, Yayasan Bintang Gana, Pena98, Sloka Institute, ALASE, Walhi Bali dan Aji Denpasar.

"Peran masyarakat dalam demokrasi tidak dilibatkan penuh secara total. Kenyataannya dalam praktik demokrasi di Indonesia terjadi pembajakan peran serta masyarakat, misalnya Pemilihan Kepala Daerah," kata Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil Bali, Komang Arya Ganaris.

Menurut dia, forum yang sedang diarahkan sebagai "role model" demokrasi di Asia itu dinilai merupakan pemanis dan pecitraan dari pemerintahan saat ini baik nasional maupun internasional.

"Forum ini sudah tidak layak lagi diselenggarakan yang sekedar membangun citra politik dengan biaya tinggi setiap tahunnya," ucap aktivis berambut panjang itu.

Ia menilai bahwa demokrasi merupakan keniscayaan yang memberikan hak kebebasan termasuk di dalamnya keadilan serta tanggung jawab demi kedaulatan dan kesejahteraan rakyat. Padahal, kata dia, yang ada selama ini merupakan pecitraan politik sementara rakyat hanya sebagai penonton.

"Malahan baru-baru ini peran dan partisipasi rakyat dalam demokrasi telah diamputasi dengan disahkannya UU No 22 tahun 2014 tentang Pilkada," ucapnya.

Sebelum forum itu digelar, 11 dari 14 organisasi masyarakat sipil yang diundang ke Bali Civil Society Forum 2014 juga menolak hadir. Forum internasional untuk membahas demokrasi itu merupakan forum yang digelar Institute for Peace and Democracy menjelang BDF. (baca: Bali Democracy Forum yang Dihadiri SBY Ditinggalkan Pegiat Demokrasi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com