Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Anggap Koalisi Merah Putih Tidak Rugi jika Tanpa PPP

Kompas.com - 08/10/2014, 16:48 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Golkar menilai, keberadaan PPP dalam Koalisi Merah Putih harus dievaluasi karena sikap partai tersebut, yakni menyeberang ke Koalisi Indonesia Hebat saat pemilihan pimpinan MPR periode 2014-2019.

"PPP dievaluasi keberadaannya karena kami tidak bisa menerima dan mempertahankan sikap PPP tersebut," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad ketika dihubungi, Rabu (8/10/2014), seperti dikutip Antara.

Fadel menilai, keberadaan PPP dalam Koalisi Merah Putih (KMP) tidak terlalu berpengaruh karena, dari sisi suara, kursi PPP dinilai kecil (39 kursi). Apabila PPP keluar dari KMP, kata dia, maka kondisi itu tidak akan merugikan KMP sebagai satu kesatuan.

"Kami mengerti posisi PPP ngotot mendapatkan kursi MPR, dan saya sudah bilang saat lobi, mereka akan diberikan kompensasi pada alat kelengkapan Dewan, seperti komisi-komisi," ujarnya.

Fadel mengatakan, para pimpinan KMP akan segera rapat untuk menentukan arah keberadaan PPP di koalisi tersebut. (Baca: PPP: Pintu Koalisi Merah Putih Masih Terbuka Lebar untuk Kami)

Menurut dia, awalnya, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali berkomitmen untuk berada di KMP saat pemilihan pimpinan MPR. (Baca: Membelot, PPP Yakin Tetap Dapat Kursi Pimpinan Komisi DPR dari KMP)

"PPP tidak ada pemimpinnya sehingga mereka bergerak sendiri dan tidak mau mendengar perintah SDA sehingga tidak kompak," katanya.

Fadel menegaskan, KMP menguasai MPR dan DPR sebagai bentuk menjalankan check and balances pemerintahan. Dia meminta masyarakat untuk tidak berprasangka buruk mengenai penguasaan KMP terhadap dua lembaga negara tersebut.

Sebelumnya, presiden terpilih Joko Widodo menjanjikan kursi menteri jika PPP bersedia bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat. (Baca: Jokowi Janjikan Kursi Menteri jika PPP Gabung ke Koalisi Indonesia Hebat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com