Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Nilai SBY yang Menutup Diri untuk Bertemu dengan Megawati

Kompas.com - 03/10/2014, 17:26 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Aria Bima, merasa pertemuan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak lagi diperlukan. Dia merasa Megawati selama ini sudah berusaha untuk bertemu dengan SBY. Namun, Ketua Umum Partai Demokrat itu cenderung menutup diri.

"Apakah masih perlu (Megawati-SBY) bertemu? Saya kira tidak perlulah ya," kata Aria di kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2014).

Aria menjelaskan, Megawati beberapa hari lalu sudah mengutus Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, hingga presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, untuk mengatur pertemuan.

"Bisa dibuktikan, malam itu akan ada pertemuan, tetapi kan SBY menutup diri. SBY tidak mau membuka pertemuan itu," ujarnya.

Dengan sikap yang seperti itu, Aria melihat pertemuan ini ke depannya akan sulit terwujud. "Ini bertemunya bukan antar-pengurus RT. Ini antara ketua partai dan Presiden," tekan Aria.

Secara terpisah, hal serupa disampaikan Sekjen PDI-P Tjahjo Kumolo. Menurut dia, tidak ada suatu keharusan bagi Megawati bertemu dengan SBY.

"Tidak ada undang-undang yang mengatur Ibu Mega harus bertemu Pak SBY. Tidak ada hubungannya. Bu Mega juga bukan bawahannya Pak SBY dan sebaliknya, tidak ada aturan untuk segera bertemu," ujar dia.

Dengan kekuatan yang ada saat ini, koalisi partai politik pendukung Jokowi-JK kalah kuat di parlemen dengan Koalisi Merah Putih. Hal itu ditandai dengan kekalahan koalisi pendukung Jokowi-JK dalam rapat paripurna pengesahan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah.

Koalisi tersebut juga kalah dalam sidang paripurna penetapan pimpinan DPR. Dengan pertemuan Megawati-SBY, diharapkan, Demokrat yang saat ini menjadi partai penyeimbang dapat mendukung koalisi Jokowi-JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com