Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kesan Anggota DPR Periode 2009-2014

Kompas.com - 30/09/2014, 16:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa jabatan DPR RI periode 2009-2014 berakhir hari ini dengan menyisakan sejumlah kenangan, baik bagi anggota DPR RI yang terpilih kembali maupun bagi yang tidak.

Rapat DPR RI yang digelar hari ini merupakan rapat paripurna penutupan DPR RI periode 2009-2014. Rapat paripurna itu ditandai dengan pidato Ketua DPR RI, Marzuki Alie.

Hadir dalam rapat paripurna penutupan itu 315 orang anggota DPR RI, terdiri dari Partai Demokrat 90 orang, Partai Golkar 55 orang, PDI-P 59 orang, PKS 32 orang, PAN 25 orang, PPP 20 orang, PKB 12 orang, Gerindra 6 orang, dan Hanura 6 orang.

Seusai rapat paripurna penutupan itu, dilanjutkan dengan makan siang dan ramah-tamah seluruh anggota DPR RI yang hadir dalam rapat paripurna di Ballroom Nusantara IV.

Sekretaris Jenderal DPR RI Winantuningtyastiti mengatakan, berakhirnya masa bakti DPR RI 2009-2014, semakin berkurang pemberitaan negatif terhadap DPR RI.

"Alhamdulillah, saya senang, relatif di akhir masa bakti ini, berita terkait citra DPR RI yang jelek sangat berkurang, masyarakat sudah pahami bahwa kasus perorangan adalah masalah pribadi, bukan institusi," kata Sekretaris Jenderal DPR RI, Winantuningtyastiti, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

Sedangkan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, DPR RI periode mendatang perlu memperbaiki citra DPR RI dengan kerja nyata yang berorientasi untuk kepentingan rakyat.

"DPR RI mendatang harus membangun komunikasi yang transparan antara DPR dengan publik, antarsesama pimpinan DPR, pimpinan dan anggota, dan sesama anggota DPR RI sehingga kecurigaan bisa dihindari, terutama saat pengambilan keputusan, terutama yang menyangkut hajat hidup orang banyak," kata Muzani.

Muzani juga menambahkan, hal lain yang perlu dilakukan dan diperbaiki adalah pencapaian Program Legislasi Nasional (Prolegnas) yang realistis sehingga dari sisi kualitatif terjangkau.

"Pembahasan dan penyusunan dan UU diprioritaskan untuk kepentingan rakyat. Sehingga waktu yang tersedia harus merancang undang-undang yang mendesak, yang betul-betul memberikan bukti konkret kepada masyarakat," ujarnya.

Di samping itu, peningkatan disiplin anggota, peran fraksi harus lebih ditingkatkan lagi untuk mendorong anggota lebih aktiif dalam semua persidangan. "Dengan demikian, akan terjadi peningkatan kualitas anggota yang ujungnya untuk kepentingan rakyat dan imbasnya untuk citra DPR yang lebih baik," kata Muzani.

Lalu bagaimana kesan dan pesan anggota DPR RI yang gagal terpilih kembali menjadi anggota DPR RI. Eva Kusuma Sundari, misalnya, mengatakan, setiap anggota DPR RI memiliki dua beban, yakni sebagai anggota DPR atau individu dan sebagai bagian dari korps atau partai.

"Marwah DPR RI itu merupakan vektor dari intergritas masing-masing anggota, jadi pentingnya menjaga integritas dan individu. Perbaikan sistem perlu tentang manajemen di fraksi, parpol untuk mengontrol individu," sarannya.

Tentu, selama menjadi anggota DPR RI, ada pengalaman pahit yang pernah dialaminya.

"Yang paling menyakitkan adalah pembubaran Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN), padahal tahun depan DPR RI berpeluang menjadi Ketua Public Account Committee Asian. Dibubarkannya BAKN, ya hilang kesempatan tersebut," kata politisi PDI-P itu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Ada Erick Thohir pada Pertemuan Prabowo dan Ketum Parpol KIM, Begini Penjelasan Airlangga

Nasional
Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Psikolog Forensik: Laporan Visum Sebut Vina dan Eky Mati Tak Wajar, Tak Disebut Korban Pembunuhan

Nasional
Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Bamsoet Janji Bakal Hadir pada Sidang Lanjutan MKD soal Isu Amendemen

Nasional
Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Calon Penumpang Pesawat Diminta Datang 3 Jam Lebih Awal ke Bandara Imbas Sistem Imigrasi Alami Gangguan

Nasional
KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

KY Sebut Tak Terdampak Ganguan PDN

Nasional
Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Prabowo Kumpulkan Ketum Parpol KIM Plus Erick Thohir di Kemenhan, Bahas Apa?

Nasional
Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Polri Hormati Langkah Pihak Pegi Setiawan Ajukan Praperadilan

Nasional
Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com