Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Pilkada Langsung, Demokrat Bantah Ada "Deal" dengan Jokowi

Kompas.com - 18/09/2014, 14:26 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com  Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan membantah ada kesepakatan politik antara presiden terpilih Joko Widodo dan partainya. Isu tentang adanya kesepakatan itu muncul setelah Demokrat mendukung pemilihan kepala daerah langsung.

"Kan saya sudah bilang, sikap kita di luar pemerintahan. Kalau di luar pemerintahan berarti kita tidak menginginkan menteri," kata Syarief di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2014).

Syarief mengatakan, sampai kini Demokrat belum menyiapkan kandidat menteri untuk masuk ke dalam kabinet mendatang. Menteri Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu enggan berkomentar saat ditanya apakah dirinya bersedia kembali menjabat sebagai menteri apabila ditunjuk Jokowi. "Minta izin sama Ketum (Susilo Bambang Yudhoyono)-lah," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menilai bahwa rakyat sudah terbiasa dengan pemilihan umum kepala daerah (pilkada langsung). SBY juga menilai sistem tersebut cocok dengan sistem presidensial yang dianut Indonesia. Partai Demokrat menilai pilkada langsung merupakan wujud penghormatan atas nilai-nilai demokrasi yang telah berjalan selama ini.

"Partai Demokrat berpendapat bahwa proses demokrasi yang sudah dilakukan 10 tahun patut untuk kita pelihara dan lanjutkan," kata Syarief.

Ia menjelaskan, dalam Pasal 8 ayat (4) UUD 1945 disebutkan bahwa pelaksanaan pemilihan gubernur, wali kota, dan bupati harus dilaksanakan secara demokratis. Menurut Syarief, pemilihan itu dapat dilaksanakan secara langsung dan tidak langsung.

Meski mendukung pelaksanaan pilkada langsung, Demokrat tetap akan menjadi partai penyeimbang pemerintahan yang akan datang. Sebagai penyeimbang, Demokrat akan mendukung setiap kebijakan pemerintah yang dianggap pro-rakyat dan mengkritik kebijakan yang dinilai merugikan rakyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com