Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Agama Akan Denda Penyedia Akomodasi Haji Nakal

Kompas.com - 17/09/2014, 19:25 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Inspektorat Jenderal Kementerian Agama menemukan adanya majmuah (penyedia akomodasi jemaah haji di Madinah) yang melanggar kontrak. Mereka menempatkan jemaah haji di hotel-hotel yang jaraknya lebih dari 650 meter dari Masjid Nabawi. Menurut kontrak, jarak maksimal penempatan jamaah haji dengan Masjid Nabawi 650 meter.

“Faktanya dari awal kedatangan jemaah di Madinah, di antara 10 majmuah, hanya majmuah Zuhdi yang konsisten menempatkan jemaah di Markaziah (sesuai isi kontrak). Sedangkan yang lainnya menempatkan jemaah di luar markaziah yang berjarak 1 kilometer hingga 2 kilometer tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan,” kata Inspektur Jenderal Kemenag M Jasin, melalui pesan singkat, Rabu (17/9/2014).

Jasin mengatakan, para majmuah yang nakal tersebut akan dikenakan denda. Mereka diwajibkan membayar denda sebesar 300 riyal/jemaah yang ditempatkan di luar markaziah. Denda dibayarkan melalui pemotongan pembayaran sewa akomodasi jemaah.

Menurut pemantauan Tim Itjen Kemenag, kata Jasin, nilai denda yang harus dibayarkan para majmuah tersebut hingga 15 September 2014 mencapai Rp 16,5 miliar.

“Total jemaah haji yang ditempatkan di luar markaziah sebanyak 41 kloter dengan jumlah 17.240 jamaah. Dengan demikian, total denda yang seharusnya dikenakan kepada majmuah sebesar 17.240 orang x 300 Saudi Riyal dengan kurs rupiah SAR 1 = Rp. 3.100 = Rp. 16.550.400.000 (Rp.16.5 .miliar)” papar Jasin.

Dia mengatakan, denda ini nantinya akan dikembalikan kepada jemaah yang merugi karena ditempatkan di luar markaziah. Menurut dia, selama ini pemerintah kesulitan menarik denda dari para majmuah yang melanggar kontrak.

Jasin juga menyarankan agar tahun depan sistem penyewaan hotel di Madihan diubah total dengan menyewa hotel dalam satu musim haji dan tidak melalui majmuah.

“Dan jangan sewa pelayanan akomodasi seperti tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya,” kata Jasin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Wacana Kabinet Gemuk: Kemunduran Reformasi Birokrasi?

Nasional
Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Gaya Pemerintahan Prabowo Diharap Tidak Satu Arah seperti Orde Baru

Nasional
Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Gaya Kepemimpinan Prabowo yang Asli

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup 'Jetset'

[POPULER NASIONAL] PDI-P Anggap Pernyataan Prabowo Berbahaya | Ketua KPU Jelaskan Tudingan Gaya Hidup "Jetset"

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan 'Checks and Balances'

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, PKB Ingatkan "Checks and Balances"

Nasional
Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Prabowo Yakin Pemerintahannya Lanjutkan Proyek IKN dengan APBN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com