Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpamitan, SBY Minta Maaf kepada Masyarakat Papua

Kompas.com - 25/08/2014, 09:33 WIB


PAPUA, KOMPAS.com
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpamitan kepada masyarakat Papua terkait masa tugasnya yang akan berakhir pada 20 Oktober mendatang. Hal itu disampaikan SBY saat meresmikan situs pekabaran injil berupa Patung Yesus Kristus dan sejumlah proyek di Pulau Mansinam, Papua Barat, Minggu (24/8/2014).

Presiden SBY mengaku, melihat dan menyaksikan tanah Papua menjanjikan berkah dan hari esok yang baik. Tinggal bagaimana kita semua tidak menyia-nyiakan janji Tuhan

"Saya sudah menjelajahi banyak tempat di Papua ini, sering berhari-hari dan bermalam-malam, Sorong, Manokwari, Wasior, Raja Ampat, Timika, Jayawijaya, Yahukimo, Wamena, Merauke dan Jayapura," kata Presiden SBY seperti dikutip situs Sekretariat Kabinet.

Menurut SBY, selama 10 tahun, pemerintahannya telah berusaha untuk mempercepat pembangunan di Papua Barat dan Papua. Ia menyebutkan, tekad pada pemerintahannya untuk kemajuan Papua dan Papua Barat sangat besar.

"Tekad pemerintah adalah menjadikan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, makmur dan sejahtera. Keberhasilan harus dinikmati bersama-sama. Oleh karena itu, merupakan kewajiban moral pemerintah untuk mempercepat pembangunan yang adil di Papua,” papar SBY.

Namun, upaya dan tekad itu diakui SBY masih kurang. Untuk itu, Presiden SBY yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono menyampaikan permohohan maafnya.

"Pada 20 Oktober mendatang saya akan akhiri masa bakti saya. Saya dan Ibu Ani mohon diri dan manakala selama memimpin negeri ini, termasuk Papua ada hal yang tidak berkenan saya minta maaf. Saya sangat mencintai saudara, saya ingin berbuat untuk kemajuan Tanah Papua tetapi ada batasan pada saya,” ucap Presiden SBY.

Presiden merasakan kedekatannya dengan masyarakat di Papua maupun di Papua Barat dan berharap apa yang sudah dicapai dapat dipelihara dan terus meningkat di masa mendatang.

"Dengan tulus bersama kita bangun, pemerintah pusat, Papua dan Papua Barat, pemimpin agama, elemen politik, semua harus memiliki komitmen. Dengan cara itulah tahun demi tahun Papua akan menjadi maju," tutur SBY.

Dalam kesempatan itu, Presiden SBY berpesan untuk menjaga kebersamaan, toleransi dan harmoni di Indonesia, termasuk Papua. Ia meyakini, kalau Indonesia kokoh dan kuat, maka kehidupan masyarakat, bangsa dan dunia akan teguh, aman dan damai.

"Kalau di tanah Papua hilang kebersamaan, toleransi dan harmoni, hampir pasti ada masalah pada kehidupan. Demikian di tingkat Indonesia, bila tercabut kebersamaan dan harmoni kita lihat ujian dan cobaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa," ujar SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com