PAPUA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpamitan kepada masyarakat Papua terkait masa tugasnya yang akan berakhir pada 20 Oktober mendatang. Hal itu disampaikan SBY saat meresmikan situs pekabaran injil berupa Patung Yesus Kristus dan sejumlah proyek di Pulau Mansinam, Papua Barat, Minggu (24/8/2014).
Presiden SBY mengaku, melihat dan menyaksikan tanah Papua menjanjikan berkah dan hari esok yang baik. Tinggal bagaimana kita semua tidak menyia-nyiakan janji Tuhan
"Saya sudah menjelajahi banyak tempat di Papua ini, sering berhari-hari dan bermalam-malam, Sorong, Manokwari, Wasior, Raja Ampat, Timika, Jayawijaya, Yahukimo, Wamena, Merauke dan Jayapura," kata Presiden SBY seperti dikutip situs Sekretariat Kabinet.
Menurut SBY, selama 10 tahun, pemerintahannya telah berusaha untuk mempercepat pembangunan di Papua Barat dan Papua. Ia menyebutkan, tekad pada pemerintahannya untuk kemajuan Papua dan Papua Barat sangat besar.
"Tekad pemerintah adalah menjadikan Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, makmur dan sejahtera. Keberhasilan harus dinikmati bersama-sama. Oleh karena itu, merupakan kewajiban moral pemerintah untuk mempercepat pembangunan yang adil di Papua,” papar SBY.
Namun, upaya dan tekad itu diakui SBY masih kurang. Untuk itu, Presiden SBY yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono menyampaikan permohohan maafnya.
"Pada 20 Oktober mendatang saya akan akhiri masa bakti saya. Saya dan Ibu Ani mohon diri dan manakala selama memimpin negeri ini, termasuk Papua ada hal yang tidak berkenan saya minta maaf. Saya sangat mencintai saudara, saya ingin berbuat untuk kemajuan Tanah Papua tetapi ada batasan pada saya,” ucap Presiden SBY.
Presiden merasakan kedekatannya dengan masyarakat di Papua maupun di Papua Barat dan berharap apa yang sudah dicapai dapat dipelihara dan terus meningkat di masa mendatang.
"Dengan tulus bersama kita bangun, pemerintah pusat, Papua dan Papua Barat, pemimpin agama, elemen politik, semua harus memiliki komitmen. Dengan cara itulah tahun demi tahun Papua akan menjadi maju," tutur SBY.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY berpesan untuk menjaga kebersamaan, toleransi dan harmoni di Indonesia, termasuk Papua. Ia meyakini, kalau Indonesia kokoh dan kuat, maka kehidupan masyarakat, bangsa dan dunia akan teguh, aman dan damai.
"Kalau di tanah Papua hilang kebersamaan, toleransi dan harmoni, hampir pasti ada masalah pada kehidupan. Demikian di tingkat Indonesia, bila tercabut kebersamaan dan harmoni kita lihat ujian dan cobaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa," ujar SBY.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.