Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Ada Koalisi Permanen dalam Politik, yang Ada Kepentingan Permanen"

Kompas.com - 24/08/2014, 10:26 WIB


SEMARANG, KOMPAS.com — Pengamat politik Universitas Diponegoro, Semarang, Teguh Yuwono, menilai, tidak ada koalisi permanen dalam perpolitikan karena koalisi dibangun atas dasar kepentingan.

"Yang ada dalam politik itu kepentingan permanen, kepentingan mendapatkan kekuasaan. Kalau kepentingannya sama, maka jadi kawan. Kalau kepentingannya beda, maka bisa jadi lawan," kata Teguh di Semarang, Sabtu (24/8/2014), seperti dikutip Antaranews.com.

Dengan keputusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan perselisihan hasil pemilu (PHPU) yang diadukan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, kata dia, Koalisi Merah Putih sangat mungkin goyah.

Menurut dia, parpol-parpol yang bergabung dalam Koalisi Merah Putih tentu akan berpikir ulang untuk bertahan di luar pemerintahan atau memilih masuk ke dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Meski dikatakan kalau koalisi ini (Koalisi Merah Putih) permanen walau Prabowo kalah, semua bisa saja terjadi dalam politik. Beberapa parpol dalam koalisi itu bisa saja berpindah haluan," katanya.

Teguh mencontohkan, Golkar yang selama ini tidak terbiasa berada di luar pemerintahan bisa saja memutuskan untuk merapat ke pemerintahan Jokowi-JK. Terlebih lagi, JK sebagai wakil presiden merupakan tokoh senior Golkar.

Beberapa parpol lain yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih, kata dia, bisa memutuskan untuk merapat ke pemerintahan mendatang.

"Ya, kecuali Gerindra tentunya. Kalau Gerindra pasti tetap bersikap oposisi. Namun, parpol-parpol lain (dalam koalisinya) kan belum tentu akan mau bersikap oposisi," kata pengajar FISIP Undip itu.

Teguh menegaskan, dalam politik, yang permanen hanyalah kepentingan. Misalnya, tokoh-tokoh yang semula berseberangan dan menjadi lawan politik tiba-tiba bisa menjadi kawan karena kepentingannya sama.

"Selama kepentingannya sama, ya jadi kawan. Namun, kalau (kepentingannya) sudah berbeda, ya bisa jadi musuh. Dulu, tahu sendiri bagaimana Amien Rais dengan Prabowo. Sekarang berkoalisi," pungkas Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Nasional
Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Nasional
Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Nasional
Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Nasional
Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Nasional
Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Nasional
Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Nasional
Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Nasional
Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Nasional
Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Nasional
Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Nasional
Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Nasional
Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Nasional
Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Nasional
SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com