Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik-menarik untuk Dukung Jokowi Menguat di Internal PPP

Kompas.com - 17/08/2014, 20:12 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuzy mengakui, terjadi perbedaan pendapat di tubuh PPP terkait posisi tetap berada di Koalisi Merah Putih atau keluar dan mendukung pasangan Jokowi-Kalla. Meski begitu, ia tidak mempermasalahkan hal tersebut karena pada prinsipnya PPP akan menyeimbangkan pemerintahan.

"Ada keinginan dari sebagian kader juga yang menginginkan PPP berada di pemerintahan, seperti yang sudah-sudah," ujar Romy, panggilan akrabnya, seusai mengikuti upacara Hari Kemerdekaan RI di Lapangan Nusantara Polo Club, Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (17/8/2014).

PPP kini bergabung dalam Koalisi Merah Putih yang mengusung pasangan Prabowo-Hatta dalam pilpres kemarin. Seusai pilpres, yang menurut penghitungan Komisi Pemilihan Umum dimenangkan pasangan Jokowi-Kalla, Koalisi Merah Putih mendeklarasikan komitmen untuk tetap bersama. Hasil pilpres kini tengah disengketakan di Mahkamah Konstitusi oleh kubu Prabowo-Hatta.

Menurut Romy, perbedaan pendapat yang kini tengah terjadi di internal PPP pernah terjadi juga pada 2004 dan 2009. Ada kubu yang menginginkan PPP untuk masuk ke dalam pemerintahan dan ada juga yang ingin PPP berada di luar pemerintahan.

Ia menyadari tarik-menarik kepentingan ini cukup kuat. "Oleh karena itu, kita akan melakukan sterilisasi tarik-menarik kepentingan itu. Karena, sesungguhnya di presidensial tidak ada istilah oposisi," ujar Romy.

Pada prinsipnya, tambah dia, PPP akan menjadi partner penyeimbang untuk menjalankan pemerintahan ke depan.

Sebelumnya, mantan Wakil Presiden Hamzah Haz yang juga mantan Ketua Umum PPP mendorong partai berlambang Kabah ini mengalihkan dukungannya kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla agar bisa masuk dalam pemerintahan baru. (Baca: Hamzah Haz Dorong PPP Keluar dari Koalisi dan Dukung Jokowi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Soal Peluang Usung Anies pada Pilkada Jakarta, PDI-P dan PKB Masih Mengkaji

Nasional
Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Soal Pilkada Jakarta, PDI-P Sebut Tak Cuma Pertimbangkan Elektabilitas Calon

Nasional
Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Ngabalin Bantah Isu Jokowi Sodorkan Nama Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Saat Jokowi Perintahkan PDN Diaudit Imbas Peretasan, tapi Projo Bela Menkominfo...

Nasional
Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com