Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemiskinan 28 Juta Warga Indonesia Jadi Pekerjaan Rumah Jokowi

Kompas.com - 12/08/2014, 15:15 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menilai pekerjaan rumah terbesar pemerintahan ke depan adalah meningkatkan pendapatan warga miskin di Indonesia. Saat ini, jumlah warga miskin yang ada di Indonesia mencapai angka 28 juta jiwa.

"Saat ini sudah turun 5 juta, tetapi jumlahnya masih 28 juta. Artinya, ini tantangan bagaimana harus cepat menurunkannya," ujar Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto dalam jumpa pers di Kantor Wakil Presiden RI, Selasa (12/8/2014).

TNP2K yang dibentuk Presiden pada tahun 2010 silam ini berfungsi menyediakan data akurat tentang warga miskin dan pemantauan pelaksanaan program-program bantuan bagi warga miskin. TNP2K memperbaiki ketepatan sasaran, desain, dan mekanisme program bagi warga miskin.

Menurut Bambang, pemerintahan mendatang juga harus memperhatikan masyarakat yang memiliki kerentanan masuk ke garis kemiskinan. Salah satu upayanya adalah meningkatkan pertumbuhan pendapatan.

Masyarakat yang rentan miskin ini sangat berpengaruh dengan perkembangan ekonomi dan kenaikan harga barang. Karena itu, masyarakat kelas ini mudah jatuh menjadi miskin jika terjadi kenaikan barang atau pemberhentian kerja.

Hal lain yang perlu dilakukan, sebut Bambang, adalah dengan mengendalikan kebutuhan harga bahan pokok. Selama ini, ujar dia, warga miskin Indonesia semakin bertambah karena pemerintah masih belum bisa mengendalikan harga bahan pokok.

"Kita tahu orang miskin ini makanan menjadi prioritas. Kalau harga beras meningkat, orang miskin meningkat. Jadi, mengendalikan bahan pokok itu adalah yang paling penting mengatasi kemiskinan dan memberikan lapangan pekerjaan baru," imbuh Bambang.

Upaya lain yang perlu dilakukan, sebut dia, adalah dengan terus memperbaiki sasaran penerima bantuan pemerintah. Bambang menilai, pemerintah tidak perlu anti-terhadap bantuan atau subsidi pasalnya subsidi memang sangat dibutuhkan masyarakat miskin.

Bambang berharap agar subsidi tidak diberikan dalam bentuk barang, seperti yang terjadi pada BBM bersubsidi. Subsidi lebih baik diberikan langsung kepada warga miskin sehingga benar-benar tepat sasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com