Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapor Balik ke Polisi, Ketua DPD Gerindra Tuding Ketua KPU Memfitnah

Kompas.com - 12/08/2014, 12:34 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kuasa hukum calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Eggi Sudjana, menilai tidak benar tuduhan Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik terhadap Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik. Menurut Eggi, Taufik tidak pernah mengancam akan menculik. Oleh sebab itu, Eggi dan Taufik akan melaporkan balik Husni ke Badan Reserse Kriminal Polri atas tuduhan fitnah.

"Tuduhan KPU kepada Taufik, mau diculik. Padahal, menurut Taufik, tidak pernah ada menculik, yang ada polisi mohon segera menangkap. Kalau polisi tidak menangkap, mereka yang menangkap," ujar Eggi di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2014).

Eggi mengatakan, laporan Husni ke Bareskrim Polri tidak proporsional. Hal itu karena Taufik tidak pernah mengatakan akan menculik Husni atau komisioner lain di KPU. "Kalau memang Taufik benar bilang begitu, berarti fitnah," kata Eggi.

Menurut Eggi, Taufik mengatakan akan menangkap Husni karena polisi tidak kunjung menindaklanjuti laporannya tentang kecurangan KPU. Ucapan Taufik itu ditujukan untuk mendesak polisi agar segera memproses laporan tersebut.

"Itu kan satu penekanan. Fungsi polisi harusnya jalan dong. Lihat ada yang jelek, ada yang salah, enggak ditangkap. Kita mau nangkap boleh enggak? Boleh dong. Masa maling enggak ditangkap juga," papar Eggi.

Di tempat yang sama, Taufik mengatakan merasa difitnah oleh Husni karena melaporkan dia menyampaikan ancaman penculikan. "Saya minta polisi segera menangkap, ada pencemaran nama baik, ada fitnah," kata Taufik.

Eggi dan Taufik melaporkan Husni ke Bareskrim dengan tuduhan pelanggaran Pasal 311 KUHP tentang memfitnah. Ancaman pidana atas pelanggaran pasal tersebut adalah penjara paling lama empat tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Gagasan Overseas Citizenship Indonesia: Visa Seumur Hidup bagi Diaspora

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian II-Habis)

Nasional
[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

[POPULER NASIONAL] Titik Temu Mewujudkan Koalisi PKS dan PDI-P di Jakarta | KPK Benarkan Bansos Presiden yang Diduga Dikorupsi Dibagikan Jokowi

Nasional
Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Data PDNS Gagal Pulih karena Ransomware: Siapa Bertanggung Jawab? (Bagian I)

Nasional
Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com