Siti menjelaskan, Jokowi sukses memenangkan pertarungan di Pemilu Presiden 2014 karena mendapatkan dukungan dari beberapa partai yang turut mengantarkannya meraih kemenangan.
"Jadi ini tantangan untuk Jokowi membentuk kabinet yang win win solution," kata Siti, saat dihubungi, Rabu (6/8/2014).
Ia melanjutkan, manfaat dari kabinet yang dibentuk Jokowi bukan hanya untuk meringankan tugasnya sebagai presiden atau mempertimbangkan kader kompeten dari partai politik yang mendukungnya. Yang utama, lanjut Siti, harus memberikan keuntungan untuk masyarakat.
"Enak untuk partai pendukung, meringankan tugas presiden, dan memberikan manfaat untuk publik," ujarnya.
Siti berharap Jokowi tak gegabah dalam membentuk kabinet pemerintahannya. Semua sisi harus menjadi bahan pertimbangan, khususnya rekam jejak sang calon menteri.
"Namanya gado-gado pemanfaatan, jangan kaku soal profesional atau dari kalangan partai politik. Yang penting track record, kalau tidak jelas jangan direkrut," ungkapnya.
Jokowi-Jusuf Kalla dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019 oleh KPU. Perolehan suara Jokowi-JK unggul sekitar delapan juta suara dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Hingga saat ini, Jokowi-JK belum menyampaikan mengenai kabinet yang akan dibentuk menyusul masih adanya gugatan hasil pemilu oleh Prabowo-Hatta di Mahkamah Konstitusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.