Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Besar Masjid Istiqlal: ISIS Tak Lahir dari Rahim Umat Islam

Kompas.com - 06/08/2014, 17:43 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH Ali Musthofa Yaqub menyebutkan, gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bukanlah organisasi yang lahir dari tubuh umat Islam, melainkan dari kalangan-kalangan luar Islam yang ingin membuat perpecahan dalam Islam di dunia.

"Saya dengar dari Kedutaan Besar Irak, sebenarnya kelompok itu (ISIS) justru berada di bawah jaringan Al Qaeda. ISIS itu tidak dilahirkan dari rahim umat Islam, tapi dari luar umat Islam," kata Ali pada konferensi pers di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2014).

Ali menambahkan, hal itulah yang mendasari tindakan-tindakan ISIS melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam yang sesungguhnya. Ia mencontohkan tindakan anggota ISIS yang membunuh umat Islam di luar organisasi mereka dan juga membunuh umat-umat pemeluk agama lain.

"Islam tidak mengajarkan untuk membunuh non-Muslim tanpa alasan yang jelas. Itu bukan ajaran Islam, apalagi membunuh saudara sesama Muslim," ucap Ali.

Ketua Ikatan Imam Masjid ini juga menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja pemerintah yang cepat tanggap dalam membatasi ruang gerak ISIS di Indonesia. Ali menegaskan, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tak boleh digoyang hanya karena mulai tersebarnya paham ISIS.

Lebih jauh, Ali juga meminta kepada ulama-ulama di seluruh Indonesia agar membentengi umat Islam dari ajaran-ajaran radikal, terutama Muslim yang berusia muda, yang masih dianggap punya pemahaman dangkal tentang ajaran Islam.

"Kalangan Islam yang muda itu semangat keagamaannya tinggi, (sedangkan) pemahaman Islam rendah, ini yang harus dibentengi," ujar Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPR-nya Minta KPU Legalkan Politik Uang, PDI-P: Itu Ungkapan Kejengkelan

Anggota DPR-nya Minta KPU Legalkan Politik Uang, PDI-P: Itu Ungkapan Kejengkelan

Nasional
Meski Urus 'Stunting', BKKBN Belum Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo

Meski Urus "Stunting", BKKBN Belum Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo

Nasional
Rakernas PDI-P Bakal Bahas Tiga Topik, Termasuk Posisi Politik terhadap Pemerintahan Prabowo

Rakernas PDI-P Bakal Bahas Tiga Topik, Termasuk Posisi Politik terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Sejumlah Kader PDI-P yang Potensial Diusung dalam Pilkada Jakarta: Ahok, Djarot hingga Andika Perkasa

Sejumlah Kader PDI-P yang Potensial Diusung dalam Pilkada Jakarta: Ahok, Djarot hingga Andika Perkasa

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Umrah Indonesia di Arab Saudi Segera Pulang Agar Tak Dideportasi

Kemenag Ingatkan Jemaah Umrah Indonesia di Arab Saudi Segera Pulang Agar Tak Dideportasi

Nasional
Bareskrim Segera Kirim Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang ke Kejaksaan

Bareskrim Segera Kirim Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang ke Kejaksaan

Nasional
Hapus Kelas BPJS, Menkes: Yang Kaya, yang Miskin, Semua Terlayani

Hapus Kelas BPJS, Menkes: Yang Kaya, yang Miskin, Semua Terlayani

Nasional
26.477 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Madinah

26.477 Jemaah Haji Indonesia Sudah Berada di Madinah

Nasional
Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Kejagung Sita Rumah Mewah di Summarecon Serpong terkait Kasus Korupsi Timah

Nasional
Pimpinan Komisi X DPR Setuju 'Study Tour' Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya 'Healing'

Pimpinan Komisi X DPR Setuju "Study Tour" Dilarang: Kalau ke Tempat Wisata, Itu Namanya "Healing"

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Ikrar Nusa Bhakti Sebut Pemerintahan Prabowo-Gibran Bakal Sibuk jika DPA Dihidupkan Lagi karena...

Nasional
Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Airlangga Sebut Pemerintah Segera Evaluasi Kebijakan Subsidi Energi

Nasional
Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Nasional
Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com