Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BIN: ISIS di Indonesia Harus Dihentikan

Kompas.com - 05/08/2014, 00:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah dinyatakan sebagai paham terlarang oleh pemerintah Indonesia. Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan, paham ISIS sangat membahayakan dan harus dihentikan. 

"ISIS ini sangat membahayakan dan itu harus kita hentikan," ujar Kepala BIN Marciano Norman di Kantor Presiden, Senin (4/8/2014).

Marciano mengatakan, pemerintah sudah sejak lama mendeteksi keberadaan ISIS di Indonesia. Namun, penyebaran ISIS itu baru menunjukkan keberadaan dalam waktu 2 bulan terakhir.

"Saya mengharapkan peran serta masyarakat untuk juga membantu pemerintah menjaga warga negara kita sendiri. Jangan sampai warga negara kita dilepas begitu saja untuk berperang di daerah lain yang juga tidak menguntungkan untuk kondisi Indonesia sendiri," imbuh Marciano.

Kapolri Jenderal Sutarman menuturkan, saat ini Polri belum melihat adanya potensi ancaman yang ditebar ISIS langsung ke Indonesia. Namun, Sutarman memastikan kepolisian akan mendalami kelompok-kelompok yang sudah mendeklarasikan dukungan terhadap ISIS.

Polri juga akan melihat apakah ada tindakan makar yang akan dilakukan kelompok-kelompok itu. "Kami akan melihat konteks hubungan seperti apa, apa ada kaitan dengan makar. Makar itu mendirikan negara atau menghancurkan negara apakah itu sudah ada sebelumnya. Itu akan dipelajari semua," kata Sutarman.

Sutarman mengingatkan bahwa ISIS lebih mudah masuk ke kelompok Islam radikal di Indonesia. Sementara untuk masyarakat umum, dia menilai paham ISIS tidak akan bisa diterima di tengah masyarakat yang majemuk. Dengan demikian, Sutarman meyakini ancaman ISIS tidak akan berpengaruh kepada masyarakat luas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Diterima Hasto, Pawai Obor Api Abadi dari Mrapen sampai di Jakarta Jelang Rakernas PDI-P

Nasional
Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Sahroni Pastikan Hadiri Sidang SYL untuk Diperiksa Sebagai Saksi

Nasional
LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

LPSK Sebut Masih Telaah Permohonan Perlindungan Saksi Fakta Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Nasional
Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Ketua BKSAP Perkuat Komitmen Parlemen Anti-Korupsi dan Dorong Demokrasi Lingkungan di Asia Tenggara

Nasional
Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

Nasional
Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

Nasional
Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

Nasional
Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

Nasional
Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

Nasional
Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com