Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Kritis Rekap Suara Sudah Terlewati

Kompas.com - 16/07/2014, 16:05 WIB

Di tempat terpisah, calon wakil presiden Jusuf Kalla yang berpasangan dengan Joko Widodo juga menyatakan terima kasih kepada TNI dan Polri yang telah bekerja dengan baik untuk mengawal proses perhitungan.

"Saya berterima kasih kepada TNI dan Polri yang telah bekerja baik," katanya.

Proses rekapitulasi yang mulai memasuki tingkat kabupaten/ kota juga diyakini semakin sulit untuk terjadi kecurangan karena pengawasan semakin ketat. KPU juga telah bekerja secara transparan.

"Saya tidak menuduh, tapi ada saja yang berusaha curang. Tetapi, sekarang semakin sulit untuk berbuat kecurangan," kata Jusuf Kalla.

Kendati demikian, dia mengimbau para saksi, relawan, dan pemantau untuk tetap mengawasi jalannya penghitungan sampai nanti masuk ke provinsi dan pusat. Setiap tahap penghitungan mesti dicermati dan diselesaikan pada tingkat itu jika ada masalah.

Tim pemenangan Jokowi-JK akan memfokuskan pengawasan rekapitulasi di provinsi yang padat penduduk, seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Sumatera Barat.

Jaga suasana damai

Kemarin, calon presiden Prabowo Subianto juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menjaga suasana damai.

Hal ini disampaikan Prabowo saat bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj di Jakarta, kemarin. Hadir juga pengusaha Hary Tanoesoedibjo di kantor PP Muhammadiyah dan Aburizal Bakrie di kedua lokasi tersebut.

Prabowo mengatakan, pihaknya berusaha keras tetap menjaga perdamaian dalam dinamika pemilu presiden yang tengah terjadi. Menurut dia, kubunya berusaha menahan diri agar tetap menjaga perdamaian. Semua pihak yang berkompetisi adalah anak sebangsa. Oleh karena itu, perdamaian harus dijaga.

Selain itu, Prabowo juga mengindikasikan ada intervensi asing dalam proses pilpres dan kemandirian. Pihak asing ini juga diindikasikan mencampuri pilpres Indonesia.

"Ada intervensi negara asing. Ini terlihat dari upaya mereka membangun persepsi tentang saya,” kata Prabowo.

Pembangunan persepsi ini muncul, misalnya, dengan menempatkan Prabowo sebagai pihak yang kalah. Padahal, hasil resmi KPU belum ada.

Ia juga mendapat laporan, wali kota dan bupati diundang oleh beberapa duta besar dan diberi tahu bahwa calon yang baik yang ini, bukan yang itu. ”Indonesia dari dulu sudah jadi incaran,” kata Prabowo.

Selain itu, pihaknya juga mengalami banyak intimidasi. "Tapi kami ingin menahan diri, apalagi ini Ramadhan," kata Prabowo.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com