Di tempat terpisah, calon wakil presiden Jusuf Kalla yang berpasangan dengan Joko Widodo juga menyatakan terima kasih kepada TNI dan Polri yang telah bekerja dengan baik untuk mengawal proses perhitungan.
"Saya berterima kasih kepada TNI dan Polri yang telah bekerja baik," katanya.
Proses rekapitulasi yang mulai memasuki tingkat kabupaten/ kota juga diyakini semakin sulit untuk terjadi kecurangan karena pengawasan semakin ketat. KPU juga telah bekerja secara transparan.
"Saya tidak menuduh, tapi ada saja yang berusaha curang. Tetapi, sekarang semakin sulit untuk berbuat kecurangan," kata Jusuf Kalla.
Kendati demikian, dia mengimbau para saksi, relawan, dan pemantau untuk tetap mengawasi jalannya penghitungan sampai nanti masuk ke provinsi dan pusat. Setiap tahap penghitungan mesti dicermati dan diselesaikan pada tingkat itu jika ada masalah.
Tim pemenangan Jokowi-JK akan memfokuskan pengawasan rekapitulasi di provinsi yang padat penduduk, seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Sumatera Barat.
Jaga suasana damai
Kemarin, calon presiden Prabowo Subianto juga mengajak masyarakat Indonesia untuk menjaga suasana damai.
Hal ini disampaikan Prabowo saat bertemu dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj di Jakarta, kemarin. Hadir juga pengusaha Hary Tanoesoedibjo di kantor PP Muhammadiyah dan Aburizal Bakrie di kedua lokasi tersebut.
Prabowo mengatakan, pihaknya berusaha keras tetap menjaga perdamaian dalam dinamika pemilu presiden yang tengah terjadi. Menurut dia, kubunya berusaha menahan diri agar tetap menjaga perdamaian. Semua pihak yang berkompetisi adalah anak sebangsa. Oleh karena itu, perdamaian harus dijaga.
Selain itu, Prabowo juga mengindikasikan ada intervensi asing dalam proses pilpres dan kemandirian. Pihak asing ini juga diindikasikan mencampuri pilpres Indonesia.
"Ada intervensi negara asing. Ini terlihat dari upaya mereka membangun persepsi tentang saya,” kata Prabowo.
Pembangunan persepsi ini muncul, misalnya, dengan menempatkan Prabowo sebagai pihak yang kalah. Padahal, hasil resmi KPU belum ada.
Ia juga mendapat laporan, wali kota dan bupati diundang oleh beberapa duta besar dan diberi tahu bahwa calon yang baik yang ini, bukan yang itu. ”Indonesia dari dulu sudah jadi incaran,” kata Prabowo.
Selain itu, pihaknya juga mengalami banyak intimidasi. "Tapi kami ingin menahan diri, apalagi ini Ramadhan," kata Prabowo.