JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Media Sosial Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla, R Sumaryo, meyakini, selain mempunyai para relawan militan yang ada di lapangan, pihaknya juga memiliki relawan yang tersebar luas di dunia maya. Menurut dia, ribuan relawan itu akan sangat berguna, di antaranya untuk mengawal perhitungan suara di dalam sistem IT KPU.
"Sebagaimana gerakan relawan yang telah menggelorakan semangat tegaknya suara hati nurani rakyat, Tim Jokowi-JK juga percaya bahwa para pendekar dunia maya pun akan hadir memberikan perlindungan dari berbagai bentuk serangan yang akan mencederai demokrasi dan mendustakan suara hati nurani rakyat. Serangan manipulatif untuk mendongrak suara sangat mungkin terjadi," kata Sumaryo melalui keterangan pers, Selasa (15/7/2014) malam.
Menurut Sumaryo, sistem IT KPU dipastikan akan menjadi muara pertempuran antara suara rakyat dan pihak-pihak yang mewakili suara kekuasaan dengan segala cara. Dia mengatakan, setelah berbagai upaya operasi khusus melalui politik uang dan serangan hitam gagal dilakukan, publik harus bersiap-siap melihat "atraksi perang" di dunia maya.
"IT KPU tidak hanya menjadi 'suara rakyat yang berdaulat'. Namun, IT KPU menjadi alat penopang demokrasi. Dalam situasi inilah, para 'patriot IT' akan menunjukkan idealisme dan netralitasnya terhadap kebenaran suara hati nurani rakyat," ujarnya.
Menurut dia, saat ini sudah banyak upaya dari berbagai relawan di dunia maya untuk mengawal rekapitulasi suara. Di antaranya adalah dengan membuat pelaporan mengenai formulir C1 janggal yang diunggah di situs KPU. Laporan tersebut menunjukkan berbagai salinan formulir C1 yang merugikan Jokowi-JK.
"Ketika arus balik gerakan rakyat mampu menjebol pertahanan pihak yang menghalalkan segala cara, maka kemenangan Jokowi-JK pun akan menjadi ukiran prestasi gerakan rakyat, tanpa sedikit pun upeti. Inilah nilai moral atau revolusi mental perjuangan Jokowi, gerakan kesadaran rakyat tanpa upeti," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.