Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyaknya Formulir C1 Aneh Diduga karena Kesengajaan

Kompas.com - 14/07/2014, 17:57 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Banyak hasil unggahan atas pindaian formulir C1 yang ditampilkan di situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) tampak janggal. Kejanggalan itu dinilai bukan karena sekadar kesalahan teknis maupun kesalahan manusia (human error).

Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin menduga kejanggalan data tersebut terjadi karena adanya kecurangan.

"Kejanggalan itu terjadi di banyak tempat. Hal itu bisa terjadi setidaknya karena dua kemungkinan. Pertama, karena adanya unsur kesengajaan dari penyelenggara untuk berbuat curang," ujar Said di Jakarta, Senin (14/7/2014).

Ia menuturkan, niat dan perbuatan curang mungkin dilakukan penyelenggara pemilu di tingkat bawah karena dijanjikan imbalan jika memenangkan pasangan calon tertentu. Selain itu, ujar dia, perbuatan curang itu dilakukan karena keberpihakan penyelenggara yang didorong kesukaannya secara personal terhadap kandidat tertentu.

"Tetapi, apa pun alasan petugas yang demikian, itu adalah perbuatan yang keliru dan melanggar peraturan perundang-undangan," kata Said.

Faktor memanipulasi kedua, ujar dia, terjadi karena adanya pihak yang ingin mengganggu pemilu. Menurut dia, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mungkin sudah mengisi formulir C1 dengan benar. Namun, ada pihak yang sengaja mengubah angka tersebut.

"KPU dan Bawaslu harus menemukan mereka dan memberikan sanksi yang berat. Sepanjang KPU dan Bawaslu belum bisa mengungkap pelakunya, sepanjang itu pula masyarakat akan mempunyai penilaian mereka masing-masing," kata Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com