Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karangan Bunga Ucapan Selamat Juga Dikirim ke Rumah Ayah Prabowo

Kompas.com - 10/07/2014, 16:21 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Karangan bunga ucapan selamat untuk pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tidak hanya dikirim ke markas pemenangan di Rumah Polonia, Jakarta. Karangan bunga juga dikirim ke rumah almarhum Soemitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

"Selamat Atas Kemenangan H. Prabowo-Hatta sebagai Presiden dan Wapres RI 2014-2019," begitu tulisan di salah satu karangan bunga yang dikirim atas nama Oil Jasa Indonesia.

Ada lagi karangan bunga bertuliskan, "Indonesia Macan Asia. Prabowo-Hatta 2014-2019", yang dikirim atas nama Lay Bon Kim.

Yusran, petugas keamanan rumah tersebut, mengatakan, karangan bunga itu diterima sejak Rabu (9/72104) malam. "Ada yang (diterima) pagi," kata Yusran seperti dikutip Tribunnews.com, Kamis (10/7/2014).

Ia mengaku bahwa kubu Prabowo-Hatta yakin sebagai pemenang. Untuk lebih yakin, pihaknya menunggu keputusan KPU pada 22 Juli 2014.

"Kalau kami, sudah tahu hasil. Kalau hasil di sana mengklaim menang, sama seperti kami di sini. Cuma kan kami menunggu tanggal 22 biar lebih jelas, lebih riil. Kita yakinlah," sambung Yusran.

Sebelumnya, kubu Prabowo-Hatta mendeklarasikan diri mereka sebagai pemenang Pilpres 2014. Langkah itu dilakukan tak lama setelah kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla mendeklarasikan diri sebagai pemenang. Keduanya mengacu pada hasil hitung cepat. (Baca: "Quick Count", Ini Hasil Lengkap 11 Lembaga Survei)

Saat ini, KPU tengah melakukan rekapitulasi perolehan suara secara berjenjang, mulai dari tingkat desa/kelurahan yang dilakukan oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS). Rekapitulasi itu dilakukan hingga Sabtu (12/7/2014).

Selanjutnya, dilakukan rekapitulasi di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada 13-15 Juli, di tingkat kabupaten/kota oleh KPU setempat mulai 16-17 Juli, dan di KPU provinsi pada 18-19 Juli.

Tahapan terakhir rekapitulasi penghitungan perolehan suara ialah di tingkat nasional oleh KPU selama tiga hari pada 20-22 Juli.

Baca juga:

Rumah Polonia Dikirimi Banyak Karangan Bunga Ucapan Selamat untuk Prabowo-Hatta

Megawati Deklarasikan Jokowi sebagai Presiden RI Periode 2014-2019

Prabowo Juga Klaim Kemenangan Versi "Quick Count"

Saling Klaim, Presiden SBY Minta Prabowo dan Jokowi Menahan Diri

Presiden Imbau Rakyat Menahan Diri Sikapi Hitung Cepat Pilpres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Nasional
KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

Nasional
Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Nasional
Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Nasional
Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Nasional
Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Nasional
Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Nasional
Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Wantimpres, Masak Ada Dua?

Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Wantimpres, Masak Ada Dua?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com