Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-JK Menang Telak di Rusun Marunda

Kompas.com - 09/07/2014, 16:46 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan calon presiden dan wakil presiden dengan nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, menang telak di Rumah Susun (Rusun) Marunda, Rabu (9/7/2014). Mereka menang dengan perolehan suara sebanyak 64 persen. Seperti di Kluster B Rusun Marunda, dua tempat pemungutan suara (TPS) di kluster tersebut pasangan Jokowi-JK menang telak.

Ketua Kelompok Panitia Pemilihan Suara (KPPS) TPS 37 Haposan mengatakan, di TPS-nya, perolehan suara pasangan Jokowi-JK ialah 375 suara, sedangkan untuk pasangan Prabowo-Hatta sebanyak 72 suara dengan dua suara yang tidak sah. Hal senada diungkapkan Rahmat Sukarman, Ketua KPPS TPS 38, di mana perolehan suara Jokowi-JK ialah sebanyak 344 suara, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta memperoleh sebanyak 83 suara dan suara tidak sah sebanyak 7 suara.

Kemenangan Jokowi-JK juga terjadi di Kluster A. Dari tiga TPS di kluster tersebut, Jokowi-JK juga menang telak. Seperti di TPS 36, perolehan suara Jokowi-JK sebanyak 146 suara, sedangkan Prabowo-Hatta 119 suara. Kemudian, di TPS 35, pasangan Jokowi-JK memperoleh sebanyak 240 suara, sedangkan Prabowo-Hatta 92 suara.

Prayitno, salah satu warga Rusun Marunda, mengaku puas dengan perolehan suara tersebut. "Kita menemukan pemimpin pilihan rakyat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com