Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adian Napitupulu: Hatta Gol Bunuh Diri

Kompas.com - 06/07/2014, 09:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Salah seorang juru kampanye nasional pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Adian Napitupulu menilai, skor telak dalam debat kandidat diraih jagoan yang diusungnya. Kesalahan fatal kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa terletak saat Hatta salah memberikan pertanyaan.

"Dari enam sesi, Jokowi-JK unggul di tiap sesi. Tapi di sesi lima, tentang Kalpataru dan Adipura, Hatta gol bunuh diri, jadi total tujuh untuk Jokowi-JK, dan kosong untuk Prabowo-Hatta," ujar dia kepada Kompas.com, Minggu (6/7/2014).

Adian merasa lucu atas momen di sesi kelima tersebut. Hatta ditengarainya hendak menjadikan pertanyaan tersebut untuk mempertontonkan kepintaran sekaligus membuat Jokowi tampak bersalah. Hal itu terlihat dari pertanyaan Hatta yang mengarah bahwa Solo dan Jakarta tidak pernah mendapatkan penghargaan Kalpataru.

"Tapi akibat ketidakpahaman Hatta terhadap penguasaan istilah. Maksudnya Hatta itu kan Adipura, bukan Kalpataru. Yang terjadi malah sebaliknya, Hatta mempertontonkan ketidakmengertiannya," lanjut Adian.

Calon legislatif terpilih periode 2014-2019 itu mengingatkan bahwa kemenangan terhadap debat memiliki korelasi kuat dengan kepastian mewujudkan kesejahteraan kepada rakyat. Melalui debat, kata Adian, publik mengetahui mana pemimpin yang mampu mengartikulasi program, visi dan misi.

Adian mencontohkan, jika pemimpinnya hanya mengejar bagaimana menambah jumlah lahan pertanian tetapi tidak memikirkan bagaimana memasarkan produk, proses produksi, bahkan faktor irigasinya, tentu publik menganggapnya sesuatu yang tak ideal untuk didukung.

"Korelasi antara pernyataan yang disampaikan dalam debat dengan perwujudan kesejahteraan telah disampaikan Jokowi-JK di dalam debat tadi malam," ujar dia.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan acara debat terakhir dalam masa kampanye Pilpres 2014, Sabtu (5/7/2014) malam. Rektor Universitas Diponegoro, Prof Sudharto P Hadi PhD dipilih dalam debat dengan tajuk "Pangan, Energi dan Lingkungan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com