Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deputi I Kementerian PDT Mengaku Kenal Tersangka Penyuap Bupati Biak

Kompas.com - 01/07/2014, 20:28 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi I Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal Suprayoga Hadi mengaku kenal dengan pengusaha konstruksi Teddi Renyut yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka. Teddi diduga menyuap Bupati Biak Numfor Yesaya Sombuk terkait dengan proyek tanggul laut di Kabupaten Biak. Anggaran proyek ini akan diajukan Kementerian PDT dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2014.

Suprayoga mengaku kenal dengan Teddi sejak dia masuk memimpin Deputi V Kementerian PDT. Ketika itu, perusahaan Teddi mengerjakan proyek di Deputi V.

"Proyek jalan di papua, Paniai kalau enggak salah," kata Suprayoga di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (1/7/2014) seusai diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap proyek tanggul laut Biak.

Saat ditanya apakah Teddi kerap mengerjakan proyek di Kedeputiannya, Suprayoga membantah informasi tersebut. Menurut dia, Teddi baru satu kali memenangkan tender proyek di Deputi V Kementerian PDT tersebut. Selebihnya, Suprayoga mengatakan bahwa hubungannya dengan Teddi tidak terlalu dekat. Proyek yang pernah ditangani Teddi, katanya, proses lelangnya berada di daerah, atau bukan di pemerintah pusat.

"Saya terus terang enggak terlalu paham dengan kasus ini karena bukan di Deputi saya," katanya.

Dia juga membantah sebagai pihak yang memperkenalkan Teddi dengan Yesaya. Dalam kasus dugaan suap KPK menetapkan Teddi dan Yesaya sebagai tersangka. Teddi diduga memberikan uang 100.000 dollar Singapura kepada Yesaya agar perusahaannya menjadi pelaksana proyek tanggul laut di Biak.

Ketua KPK Abraham Samad beberapa waktu lalu pernah menyebut adanya indikasi bahwa Teddi kerap menggarap proyek di salah satu Kedeputian Kementerian PDT. Terkait proyek pembangunan tanggul laut ini, Suprayoga mengaku tidak mengetahui perencanaannya secara detil.

Proyek tersebut, menurutnya, merupakan tanggung jawab Deputi V Kementerian PDT. Ketika anggaran proyek itu diajukan, yakni sekitar Maret 2014, Suprayoga mengaku sudah pindah ke Deputi I.

"Makanya seharusnya yang diundang (KPK) itu Deputi V, bukan Deputi I, makanya saya juga enggak tahu," ujarnya.

Setelah didesak wartawan, Suprayoga mengatakan bahwa sepengetahuannya anggaran proyek tanggul laut di Biak tersebut baru dalam tahap pembahasan internal, atau belum diajukan ke DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SYL, KPK Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Bisa Jadi Tersangka TPPU Pasif

Kasus SYL, KPK Sebut Pedangdut Nayunda Nabila Bisa Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Andika Perkasa-Andi Widjajanto Hadiri Rakernas PDI-P Kenakan Baju Partai

Andika Perkasa-Andi Widjajanto Hadiri Rakernas PDI-P Kenakan Baju Partai

Nasional
Prabowo Disebut Akan Kaji Penurunan UKT Supaya Jauh Lebih Murah

Prabowo Disebut Akan Kaji Penurunan UKT Supaya Jauh Lebih Murah

Nasional
Budi Arie Sebut Jokowi Belum Sikapi RUU Penyiaran, Tunggu Draf Resmi

Budi Arie Sebut Jokowi Belum Sikapi RUU Penyiaran, Tunggu Draf Resmi

Nasional
Skenario Pilkada Jakarta 2024, Anies Versus Gerindra

Skenario Pilkada Jakarta 2024, Anies Versus Gerindra

Nasional
Hadirkan Inovasi Pelestarian Air di WWF 2024, Pertamina Buka Peluang Kolaborasi dengan Berbagai Negara

Hadirkan Inovasi Pelestarian Air di WWF 2024, Pertamina Buka Peluang Kolaborasi dengan Berbagai Negara

Nasional
Momen Ganjar-Mahfud Apit Megawati di Pembukaan Rakernas PDI-P

Momen Ganjar-Mahfud Apit Megawati di Pembukaan Rakernas PDI-P

Nasional
Kuatkan Ekonomi Biru melalui Kolaborasi Internasional, Kementerian KP Gandeng Universitas Terkemuka AS

Kuatkan Ekonomi Biru melalui Kolaborasi Internasional, Kementerian KP Gandeng Universitas Terkemuka AS

Nasional
Hadiri Rakernas V PDI-P, Mahfud Singgung soal Konsistensi Berjuang

Hadiri Rakernas V PDI-P, Mahfud Singgung soal Konsistensi Berjuang

Nasional
Puan Tiba Belakangan, Langsung Jemput Megawati dan Antar ke Ruang Rakernas

Puan Tiba Belakangan, Langsung Jemput Megawati dan Antar ke Ruang Rakernas

Nasional
Mantan Wapres Try Sutrisno Hadiri Rakernas V PDI-P

Mantan Wapres Try Sutrisno Hadiri Rakernas V PDI-P

Nasional
Rakernas PDI-P Diselimuti Amarah, Diprediksi Akan Jadi Oposisi Prabowo

Rakernas PDI-P Diselimuti Amarah, Diprediksi Akan Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ganjar, Sandiaga, hingga Hary Tanoe Hadiri Rakernas V PDI-P

Ganjar, Sandiaga, hingga Hary Tanoe Hadiri Rakernas V PDI-P

Nasional
Tiba di Lokasi Rakernas PDI-P, Megawati Saksikan Patung Banteng Berdarah Tertusuk Panah

Tiba di Lokasi Rakernas PDI-P, Megawati Saksikan Patung Banteng Berdarah Tertusuk Panah

Nasional
Berkaca Kasus SYL, KPK Sebut Penyelenggara Negara Terpaksa Patuhi Atasan karena Takut Jabatannya Hilang

Berkaca Kasus SYL, KPK Sebut Penyelenggara Negara Terpaksa Patuhi Atasan karena Takut Jabatannya Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com