Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indo Barometer, Selisih Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta 3,4 Persen

Kompas.com - 29/06/2014, 14:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Survei terakhir Indo Barometer menunjukkan, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih unggul atas lawannya, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 tersebut mendapatkan suara sebesar 46,0 persen. Sementara pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta mendapatkan 42,6 persen.

Responden yang belum memutuskan sebesar 11,3 persen, sementara yang merahasiakan pilihan sebesar 1,3 persen. Yang mengaku tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 1,7 persen. Sisanya, 0,2 persen sudah memutuskan untuk tidak memilih.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari memberi tajuk surveinya kali ini "The Final Round: Siapakah Pemenang Pilpres 9 Juli 2014?".

"Siapakah pemenang Pilpres 9 Juli 2014. Jawabannya, saya juga tidak tahu. Semuanya tergantung kerja kedua pasangan ini dalam beberapa hari ke depan," kata Qodari saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Minggu (29/6/2014) siang.

Jokowi-JK, kata dia, akan menang apabila dapat bekerja keras untuk mempertahankan keunggulan suara saat ini. Selain itu, pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 11 persen juga harus terbagi proporsional.

Qodari menambahkan, Prabowo-Hatta akan menang jika terus berhasil menaikkan suara mereka dalam beberapa hari ke depan. Sebaliknya, suara Jokowi-JK juga bisa terus menurun. "Sulit memprediksi siapa yang akan menang," tambahnya.

Survei ini dilakukan pada tanggal 16-22 Juni 2014 di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1200 orang. Margin of error sebesar kurang lebih 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Eks Penyidik Ingatkan KPK Jangan Terlalu Umbar Informasi soal Harun Masiku ke Publik

Nasional
Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Polri Sebut Penangkapan Pegi Setiawan Tak Gampang, Pindah Tempat hingga Ubah Identitas

Nasional
Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Kisruh PBB, Afriansyah Noor Disebut Tolak Tawaran Jadi Sekjen Fahri Bachmid

Nasional
Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Ikuti Perintah SYL Kumpulkan Uang, Eks Sekjen Kementan Mengaku Takut Kehilangan Jabatan

Nasional
Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Antisipasi Karhutla, BMKG Bakal Modifikasi Cuaca di 5 Provinsi

Nasional
Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Hargai Kerja Penyidik, KPK Enggan Umbar Detail Informasi Harun Masiku

Nasional
Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Polri: Ada Saksi di Sidang Pembunuhan Vina yang Dijanjikan Uang oleh Pihak Pelaku

Nasional
Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Siapa Cawagub yang Akan Dampingi Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024?

Nasional
Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Kementan Beli Rompi Anti Peluru untuk SYL ke Papua

Nasional
Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Polri Tolak Gelar Perkara Khusus bagi Pegi Setiawan

Nasional
Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Soal Target Penangkapan Harun Masiku, KPK: Lebih Cepat, Lebih Baik

Nasional
Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Golkar: Warga Jabar Masih Ingin Ridwan Kamil jadi Gubernur 1 Periode Lagi

Nasional
Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Menko Polhukam Sebut Situs Judi “Online” Susupi Laman-laman Pemerintah Daerah

Nasional
Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Pengacara Staf Hasto Klaim Penyidik KPK Minta Maaf

Nasional
SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

SYL Disebut Minta Anak Buah Tak Layani Permintaan Atas Namanya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com