Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Dewan Pers Tegaskan "Obor Rakyat" Bukan Produk Jurnalistik

Kompas.com - 25/06/2014, 12:56 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Dewan Pers Bagir Manan menegaskan bahwa tabloid Obor Rakyat bukan produk jurnalistik. Dewan Pers tidak memiliki wewenang untuk menghentikan penerbitan tabloid itu, yang dinilai menyebarkan kampanye hitam terhadap calon presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita tetap pada pendirian itu bukan produk jurnalistik. Tapi kita juga tidak memiliki wewenang untuk menghentikan. Karena itu saya sudah mengirimkan surat kepada Kapolri (Jenderal Sutarman) untuk menangani ini," ujar Bagir di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Terkait protes yang dilayangkan pihak Obor Rakyat terhadap sikap Dewan Pers, Bagir mengatakan, pihaknya siap menerima siapa saja yang ingin bertemu. Namun, sesuai Undang-Undang Pers, kata dia, Dewan Pers hanya melayani dan melindungi pekerja media yang melakukan praktik jurnalistik.

Bagir kembali menjelaskan beberapa hal yang menjadi indikator tabloid tersebut tidak termasuk produk jurnalistik, yakni tidak adanya badan hukum, tidak adanya penanggung jawab dan alamat yang jelas, baik redaksi maupun percetakan.

Selain itu, dari segi konten, isi tabloid itu tidak memenuhi unsur jurnalisme seperti verifikasi. Tabloid yang kini sudah terbit tiga edisi ini juga dinilai memuat konten yang menyudutkan salah satu capres.

Kepolisian tengah mengusut kasus itu atas laporan pihak Jokowi-Jusuf Kalla. Penyidik Bareskrim Polri sudah memeriksa Pemimpin Redaksi tabloid Obor Rakyat Setyardi Budion. Kapolri menegaskan, polisi akan menindak pengelola tabloid Obor Rakyat dengan tiga ketentuan undang-undang. Ketiga UU tersebut adalah UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Pihak Obor Rakyat mengklaim bahwa tabloid itu karya jurnalistik. (baca: Ngotot Klaim "Obor Rakyat" Karya Jurnalistik, Setiyardi Akan Datangi Dewan Pers)

Setyardi menyatakan keseriusannya untuk melanjutkan penerbitan Obor Rakyat. Pihaknya malah akan menerbitkan edisi selanjutnya. (baca: Dikritik, Setyardi Bakal Lebih Serius Terbitkan "Obor Rakyat")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com