Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semarak Media Sosial Selama Pilpres

Kompas.com - 24/06/2014, 02:45 WIB


Oleh: ROBERT ADHI KSP

Selama kampanye pemilihan presiden, media sosial Facebook dan Twitter gegap gempita. Jutaan pengguna media sosial di Indonesia membuat kampanye pilpres menjadi lebih semarak dan bergairah di dunia maya.

Yang menarik dari gegap gempita media sosial ini adalah fenomena unfriend dan unfollow. Banyak pengguna Facebook terpaksa mengambil keputusan unfriend terhadap kawan-kawannya yang berbeda pilihan dan memberi komentar yang dianggap kurang pas. Ada juga yang memutuskan untuk unfollow, yang artinya tetap bersahabat tetapi tidak ingin berbagai posting sahabatnya dibaca di linimasa (timeline)-nya.

Betapa dahsyatnya dampak pilpres kali ini dalam dunia maya, sampai-sampai perbedaan pilihan capres harus memutus persahabatan di dunia maya. Namun, itulah yang terjadi.

Media sosial memang semarak dan gegap gempita selama pilpres. Dalam debat ketiga calon presiden hari Minggu (22/6) malam, misalnya, pengguna Twitter memperbincangkan pernyataan Joko Widodo (capres nomor urut 2) dengan hashtag (#) atau tagar #TegasPilih2. Tagar ini bahkan menjadi trending topic dunia (worldwide) Twitter di urutan pertama. Tagar lain yang mendukung Jokowi yang juga menjadi trending topic Twitter adalah #JokowiJK_adalahKita, dan #Salam2Jari.

Jokowi juga menguasai trending topic Jakarta. Tagar #IndonesiaHebat_ekonomikuat, #Nomor2Tegas, #TegasPilih2 #Salam2, ataupun #Palestina menguasai trending topic Jakarta hari Senin (23/6) ini. Artinya, lima dari 10 trending topic Jakarta dikuasai tagar yang berkaitan dengan Jokowi.

Bahkan ketika Jokowi berulang tahun pada Sabtu, 21 Juni, tagar #JokowiBday dan #JokowiUltah sempat menjadi trending topic dunia. Banyak pengguna Twitter mengucapkan selamat ulang tahun kepada capres nomor urut 2 itu.

Dalam debat capres kedua, misalnya, kata TPID menjadi perbincangan paling banyak di Twitter. Demikian juga kata "bocor" dan "ekonomi kreatif".

Jokowi Widodo memiliki 1,62 juta follower Twitter, hampir dua kali lipat ketimbang follower Prabowo 905.000.

Jumlah pengguna Twitter di Indonesia lebih dari 20 juta. Jakarta merupakan kota yang penggunanya aktif ngetwit (2,4 persen dari jumlah twit berasal dari Jakarta). Sebagian besar pengguna Twitter berusia 16-20 tahun. Usia ini merupakan sepertiga dari 187 juta pemilih dalam Pilpres 2014. Anak-anak muda selalu terkoneksi dengan media sosial.

Facebook

Di Facebook, grup-grup pendukung Jokowi bertebaran dengan banyak nama. Seperti ”Jokowi Presiden”, ”Jokowi”, Rakyat Pendukung Joko Widodo”, ”Seknas Jokowi”, ”Jokowi-JK”, ”Kenapa Jokowi”, ”Jokowi for Indonesia”, ”Jokowisme”, ”Jokowi Blusukan”, ”Bara Jokowi Presiden”, ”Jokowi Mania”, ”Seknas Tani Jokowi”, ”Jokowikami”, ”Seknas Perempuan Pendukung Jokowi”, ”Relawan Jokowi-JK Sumbar”, ”Jokowi Jusuf Kalla”, ”Jokowi Aksi”, ”Presidenku Jokowi”, ”Kawan Jokowi”, ”Koordinator Nasional Relawan Jokowi”, dan ”Relawan Pendukung Jokowi”. Kemungkinan besar puluhan grup pendukung Jokowi ini tidak dikoordinasi dalam satu wadah, karena setiap pengguna Facebook bisa saja membuat grup Jokowi-JK. Bahkan bisa jadi Jokowi dan Jusuf Kalla tidak tahu-menahu soal grup-grup sukarelawan mereka di Facebook.

Sebaliknya, jumlah grup pendukung Prabowo relatif lebih sedikit. Fan page Prabowo Subianto tercatat 6.353.379 likes, yang dibuatnya sejak mendirikan Partai Gerindra dan sejak ikut Pilpres 2009. Namun, bedanya, dalam Pilpres 2014 ini, di Facebook, jumlah grup pendukung Prabowo tidak semeriah grup pendukung Jokowi, dan bisa dihitung dengan jari, misalnya ”Gardu Prabowo”, ”Relawan Prabowo”, dan ”Kawan Prabowo”.

Jumlah pengguna Facebook di Indonesia sampai akhir 2013 tercatat 48,8 juta orang. Pengguna Facebook di seluruh dunia (Februari 2014) 1,23 miliar.

Maraknya media sosial di dunia maya dalam kampanye Pilpres 2014 berkaitan dengan makin banyaknya pengguna internet di negeri ini. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan, jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat 20-30 persen, menjadi 80 juta orang pada akhir 2013. Ini berarti penetrasi internet tumbuh menjadi 33,3 persen. Bandingkan dengan penetrasi internet di sejumlah negara di kawasan ASEAN, seperti Malaysia (60,7 persen), Vietnam (33,9 persen), Thailand (30 persen), dan Singapura (75 persen).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com