Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Prabowo-Hatta Laporkan Akun Penyebar Surat DKP ke Polri

Kompas.com - 13/06/2014, 17:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, melaporkan terduga pelaku penyebar foto-foto dokumen rahasia Dewan Kehormatan Perwira ke Badan Reserse Kriminal Polri. Kelompok yang mengatasnamakan Asosiasi Advokat Merah Putih itu menilai dokumen rahasia tidak semestinya diedarkan secara luas ke publik.

"Setahu kita, dokumen negara itu sifatnya rahasia. Saat itu dokumen rahasia, siapa pun tidak boleh tahu. Itu yang kita minta penyelidik," ujar Toni Tahta Singarimbun selaku anggota asosiasi tersebut di Kantor Bareskrim, Jakarta, Jumat (13/6/2014).

Toni mengaku mendapat informasi mengenai foto-foto tersebut pada Minggu (8/6/2014) sore. Setelah itu, dia dan anggota lainnya menelusuri asal-muasal foto tersebut diunggah. "Kami menemukan bahwa ini di-upload di Twitter dan Kaskus. Kami lihat dia scan dan upload foto itu sekitar tanggal 7 Juni 2014," ujarnya.

Menurut Toni, terduga pelaku telah melanggar Undang-Undang Informasi Teknologi Elektronik, dan penyebaran foto ini masuk dalam kategori kejahatan dunia maya (cyber crime). Dia menduga, pihak tersebut sengaja memanfaatkan momentum pemilu untuk menyebarkan isu negatif karena usia akun-akun itu terbilang muda, dibuat sejak April dan Juni 2014.

Dalam laporannya, Toni melampirkan empat akun jejaring sosial di Facebook, Twitter, dan Kaskus yang diduga kali pertama mengunggah dan menyebarkan foto tersebut beserta alamat tautannya. Namun, Toni enggan menyebutkan nama keempat akun itu sebelum surat laporan polisi (LP) berada di tangannya.

"Namanya di tangan penyidik. Ini nama asli, bukan anonim. Dugaan ada, tapi kami belum bisa bicara sebelum polisi yang memanggil kami untuk membuat berita acara pemeriksaan," kata Toni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya Sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com