Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Dana Pembebasan Sandera di Filipina, JK Jawab Tidak Tahu dan Rahasia

Kompas.com - 04/06/2014, 18:42 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI periode 2004-2009 Jusuf Kalla mengaku tidak mengetahui sumber dana untuk membebaskan seorang warga negara Indonesia yang disandera di Pulau Mindanao, Filipina, beberapa tahun lalu. Kalla menjelaskan, pembebasan itu menjadi tanggung jawab Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Hal itu disampaikan Kalla saat bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi penyelengaraan 12 pertemuan dan sidang internasional di Kementerian Luar Negeri tahun 2004-2005 dengan terdakwa mantan Sekretaris Jenderal Kemenlu Sudjadnan Parnohadiningrat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

"Apa tahu pernah ada uang non-formal yang dikeluarkan Kemlu untuk membebaskan sandera di Mindanao?" tanya Ketua Majelis Hakim Nani Indrawati.

"Saya tahu bahwa ada dana membayar suatu biaya untuk pembebasan. Sumbernya saya tidak tahu, tapi dari pemerintah silakan, demi menyelamatkan WNI," jawab Kalla.

Meski demikian, hakim Nani tetap mencecar Kalla apakah sumber dana tersebut diambil dari salah satunya uang lelah untuk Menteri Luar Negeri saat itu, Hassan Wirajuda. Hassan disebut pernah mendapat uang lelah Rp 440 juta terkait penyelenggaraan konferensi tersebut.

"Sebagai wapres saya tidak tahu. Menyelamatkan warga negara ini jiwa. Dipakai dulu demi jiwa manusia," jawab Kalla.

Namun, saat ditanya jaksa penuntut umum KPK, Kalla menjelaskan bahwa sebenarnya sumber dana tersebut menjadi rahasia negara.

"Sepengetahuan saudara, biaya pembebasan sandera itu dari mana? Apakah APBN?" tanya Jaksa Kadek Wiradana.

"Semua yang begitu, mohon maaf, rahasia. Tapi yang bertanggung jawab Menlu. Tentu ada green light dari pemerintah silakan keluarkan dana demi menyelamatkannya. Kebijaksanaan untuk darurat, penyelamatan manusia," jawab Kalla.

Kalla mengatakan, pembebasan sandera tidak dilakukan melalui jalur formal. Menurut Kalla, semua negara melakukan hal yang sama demi menyelamatkan jiwa manusia dalam keadaan darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com