Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kiai PKB Putuskan Dukung Jokowi

Kompas.com - 03/06/2014, 18:35 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa merupakan salah satu partai yang mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ketua Dewan Syuro PKB Abdul Aziz Mansyur mengisahkan, ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan untuk menjatuhkan pilihan pada Jokowi. 

"Saya sudah diberitahu Ketua Umum PKB (Muhaimin Iskandar) bahwa keputusan PKB seluruhnya berada tangan Pak Kiai. Berarti kalau saya keliru, saya nanggung seluruh rakyat Indonesia," kata Aziz, membuka cerita dalam sambutannya pada acar Silaturahim Nasional Alim Ulama PKB, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Dia mengatakan, berbeda dengan Jusuf Kalla yang merupakan putra pengurus Nadhlatul Ulama, dia sama sekali belum mengenal Jokowi. Pertama kali mengenal Jokowi, kenang Aziz, dia mengajak Jokowi untuk duduk lesehan, bukan duduk di atas bangku.

"Saya perhatikan silonya (silanya) kagok apa enggak. Wah, ternyata luwes, Beliau berarti ahli tahlil," katanya, yang disambut tawa para peserta yang hadir.

Saat itu, dia selalu memperhatikan setiap ucap dan langkah yang dilakukan Jokowi. Dia pun mengaku mantap saat Jokowi membacakan mukaddimah (kalimat pembuka) saat memulai berbicara. Jokowi, kata Aziz, tidak keliru dalam membaca shalawat.

"Salah satu keistimawaan Nadhlatul Ulama diberikan 'sayyidina' saat mengucapkan shalawat. Dengan ucapan 'sayyidina', saya sudah mantap. Kalau bukan Islam, shalawatnya pasti keliru," kata Aziz.

Namun, kata Aziz, saat itu ia belum memutuskan untuk mendukung Jokowi sebagai calon presiden. Dia hanya mendoakan jika menjadi presiden, Jokowi akan selalu mendapat petunjuk Tuhan untuk memimpin dengan adil.

Menurutnya, salah satu alasan mendukung pasangan Jokowi-JK adalah keberadaan mitra koalisi yang berada di pihak lawan. Aziz menuding, mereka yang berada di pihak lawan adalah orang yang kerap "mencuri" masjid, "merampok" langgar, serta mengkafirkan dan membidahkan tahlilan dan ziarah kubur.

"Akhirnya, PKB mendukung Pak Jokowi. Yang saya lakukan adalah untuk menyelamatkan akidah ahlus sunnah wal jamaah," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com