Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amien Rais: Pilih Presiden yang Ganteng dan Banyak Harta

Kompas.com - 29/05/2014, 16:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais mengatakan, rakyat Indonesia harus memilih calon presiden yang tampan dan kaya raya. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan ajaran Islam.

"Kalau umat Islam itu, kalau pilih presiden pilih yang ganteng. Lalu, pilih juga yang hartanya banyak," kata Amien dalam rapat pemantapan tim pemenangan Prabowo-Hatta tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Hotel Sunan, Solo, Kamis (29/5/2014) sore.

Hadir dalam acara itu, elite, kader, dan simpatisan dari 6 partai pengusung, yakni Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Bulan Bintang. Turut hadir pula Ketua Tim Pemenangan Nasional Mahfud MD dan Ketua Tim Pemenangan Jawa Tengah Wisnu Suhandono.

Namun, Amien tidak menjelaskan mengapa harus memilih pemimpin yang ganteng. Sementara itu, pemimpin yang memiliki banyak harta, menurut dia, tidak akan melakukan tindak pidana korupsi yang merugikan rakyat apabila terpilih nanti.

"Kalau banyak harta dia sudah cukup dengan dirinya, tidak akan lagi mau yang macam-macam," ujarnya.

Sebelumnya, pernyataan yang sama juga diungkapkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta. Ia menyarankan masyarakat untuk memilih pemimpin yang tampan wajahnya. Menurut dia, hal itu sesuai hadis Nabi Muhammad SAW.

"Kalau kamu mengirim utusan kepadaku, kirimlah yang tampan wajahnya," kata Anis mengutip hadis nabi, saat memberikan sambutan dalam acara Deklarasi Pemenangan Prabowo-Hatta Provinsi Jawa Barat di Bandung, Rabu (28/5/2014) sore.

Menurut Anis, semua nabi yang ada dalam ajaran umat Islam memiliki wajah yang tampan dan enak dipandang. Tanpa menyebut namanya, Anis menyebut salah satu nabi yang ketampanannya setara dengan semua pria yang ada di dunia.

"Semua nabi tampan, tidak ada yang tidak tampan. Jadi pemimpin itu harus tampan. Pilihlah yang tampan wajahnya karena manusia itu diciptakan untuk mencintai keindahan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com