Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Nasdem dan PKB, PDI-P Masih Harapkan Hanura di Koalisi

Kompas.com - 12/05/2014, 17:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) masih berharap mendapatkan tambahan kekuatan dari Partai Hanura meskipun telah mendapatkan dua rekan koalisi, yakni Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa untuk menghadapi pemilu presiden mendatang.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Ahmad Basarah menilai, bergabungnya Hanura akan menambah kekuatan poros partainya. "Kita tetap terbuka, kan kita semangatnya gotong royong," kata Basarah di Jakarta, saat ditanya kemungkinan bergabungnya Hanura ke poros PDI-P, Senin (12/5/2014).

Sebelumnya, PDI-P sudah melakukan komunikasi politik yang cukup intens dengan Hanura. Ketua Umum Hanura Wiranto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri juga duduk di satu meja dalam acara pengukuhan mantan Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono sebagai Guru Besar Intelijen.

Namun, Basarah mengatakan, pintu koalisi itu akan terbuka jika Hanura setuju dengan platform koalisi PDI-P yang tidak mau bagi-bagi kursi. Koalisi yang telah dibangun dengan Nasdem dan PKB, menurutnya, mengutamakan kesamaan visi misi dan jauh dari aspek transaksional.

"Kita tidak ingin tersandera dengan hal-hal seperti itu. Tentunya nanti setelah di pemerintahan, kita bisa juga menunjuk perwakilan dari partai untuk menjadi menteri. Tapi itu tidak kita lakukan sejak awal," tambahnya.

Jika Hanura tidak setuju, Basarah menambahkan, PDI-P tidak akan bisa menerimanya. Maka koalisi PDI-P cukup dengan Nasdem dan PKB untuk mengusung bakal capres Joko Widodo (Jokowi) dan bakal cawapres yang akan diputuskan nantinya.

"Secara teoritis PDI-P, Nasdem dan PKB sudah memenuhi ambang batas 20 persen di DPR dan 25 persen suara sah nasional. Sebetulnya jokowi sudah bisa diusung," pungkas anggota Komisi III DPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com