Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma Irama: PKB Usung Capres dari Partai Lain, Kami Tarik Dukungan

Kompas.com - 01/05/2014, 05:11 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rhoma Irama, salah satu kandidat bakal calon presiden yang pernah didengungkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengancam bakal menarik dukungan bila partai itu mengusung bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden dari partai lain.

"Seandainya PKB mencapreskan (atau) mencawapreskan orang lain, kami memang harus menarik dukungan kepada PKB," ujar Rhoma saat ditemui di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2014) malam. Dia mengatakan, "ancamannya" ini adalah komitmen yang dibuat bersama para pendukungnya.

Meski demikian, Rhoma berjanji tak akan memutus silaturahim dengan PKB sekalipun menarik dukungan karena alasan tersebut. "Kami akan tetap menjaga ukhuwah islamiyah, menjaga hubungan baik dengan PKB," ujar raja dangdut tersebut.

Disinggung soal "Rhoma effect" sebagai penyebab melonjaknya perkiraan perolehan suara PKB, Rhoma mengaku bangga. Dia bangga karena bila efek tersebut memang nyata, berarti dia telah mengantarkan para calon anggota legislatif dari PKB untuk menjadi wakil rakyat. Rhoma pun berharap para wakil rakyat tersebut amanah menjalankan tugas.

Walau bakal menarik dukungan bila PKB mengusung kandidat dari partai lain, Rhoma mengatakan dia akan tetap menghormati dan ikhlas menerima apa pun keputusan partai tersebut. Dia pun mengaku maklum. "Karena situasi dan kondisinya sehingga partai mengambil langkah seperti itu."

Sebelumnya, Rhoma Irama melalui pendukungnya yang tergabung dalam Rhoma Irama for Republik Indonesia (Riforri) mengancam menarik dukungan untuk PKB. Riforri menyampaikan tiga poin yang harus dipenuhi PKB agar Rhoma tidak menarik dukungannya.

Pertama, Rhoma akan menarik dukungan bila PKB tidak konsekuen dengan kesepakatan untuk mencapreskan Rhoma pada Pemilu Presiden 2014. Kedua, Rhoma harus dilibatkan dalam menjalin koalisi dengan partai mana pun. Ketiga, Rhoma menyatakan bakal berjuang untuk umat Islam dan negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Rhoma tidak hadir dalam jumpa pers Riforri tersebut. Tim suksesnya menyatakan akan menunggu ketegasan PKB dalam waktu dua minggu. Jika nama Rhoma tidak terdaftar sebagai bakal capres dari PKB tanpa ada diskusi, mereka menyatakan Rhoma akan menarik dukungan untuk PKB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com