JAKARTA, KOMPAS.com - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan, mengatakan bahwa proses konvensi sangat penting untuk menghasilkan calon pemimpin yang baik. Ia berharap proses rekrutmen ini juga dilakukan dalam memilih calon pemimpin, baik dalam skala daerah maupun nasional.
Di tengah pertanyaan-pertanyaan yang menyangsikan hasil konvensi capres, Partai Demokrat tetap melanjutkan proses pencarian calon presiden yang diikuti oleh 11 peserta tersebut. Hari ini Komite Konvensi Capres Demokrat menggelar debat terakhir para peserta konvensi. Setelah itu, Demokrat akan melanjutkannya dengan survei nasional terhadap para peserta konvensi.
Anies mengatakan, pencarian calon pemimpin, baik dengan cara konvensi maupun proses rekrutmen lain, dapat menjadi tradisi untuk mencari pemimpin yang seharusnya dilakukan di Indonesia. "Ini merupakan sebuah contoh rekrutmen pemimpin nasional yang dilakukan terbuka. Ini bukan semata-mata mengejar hasil, tapi prosesnya harus baik," kata Anies dalam acara Kompas Petang di Kompas TV, Minggu (27/4/2014).
Rektor Universitas Paramadina itu mengapresiasi penyelenggaraan proses konvensi tersebut. Menurutnya, proses konvensi selama 8 bulan ini penting karena masyarakat dapat mengetahui bagaimana menentukan calon pemimpin dengan baik dan transparan berdasarkan visi dan misi yang disampaikan oleh peserta konvensi.
"Ini yang harus terjadi sebenarnya dalam proses rekrutmen bupati, provinsi, apalagi nasional. Ada (partai yang menunjuk capres) yang tidak ditanya visi-misinya, tidak ditanya record kerjanya," ujarnya.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei pada pemilu legislatif, semua partai harus bekerja sama dengan partai lain untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden. Demikian pula Partai Demokrat. Menurutnya, ada atau tidak ada konvensi, partai tersebut harus berkoalisi karena secara administratif belum memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden. Namun, kemampuan partai untuk mencalonkan presiden dan wapres itu di luar tujuan konvensi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.