Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepatan Muktamar PPP Hadang Suryadharma Lagi

Kompas.com - 24/04/2014, 06:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Musyawarah kerja nasional Partai Pesatuan Pembangunan (PPP) di Bogor, Rabu (23/4/2014), membahas kemungkinan percepatan pelaksanaa Muktamar. Forum muktamar merupakan ajang tertinggi di PPP untuk memilih ketua umum.

"Kalau muktamar dipercepat, semua setuju muktamar dipercepat. Apakah setelah pilpres atau sebelum pilpres, itu masih belum diputuskan," kata Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani, Rabu malam. Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sudah menempati posisinya selama dua periode dan menurut anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai tak bisa mencalonkan diri lagi.

Semula, PPP menjadwalkan muktamar digelar pada Mei 2015. Menyusul drama politik di partai ini, ajang itu akan dipercepat menjadi pertengahan 2014. Mengemukanya rencana percepatan muktamar otomatis akan mempersingkat masa jabatan Suryadharma.

Yani mengatakan peserta mukernas setuju mempercepat muktamar dengan tujuan menegakkan konstitusi serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. Namun Yani tak memberikan jawaban tegas ketika ditanyakan apakah percepatan tersebut merupakan imbas dari langkah Suryadharma merapat ke Partai Gerindra. "Ya itu bisa disimpulkan sendiri saja."

Sebelumnya, menyusul langkah Suryadharma merapat ke Partai Gerindra, terjadi drama politik di internal partai ini. Suryadharma sempat diberhentikan sementara oleh "kubu" Sekretaris Jendral PPP Romahurmuziy.

Namun, Suryadharma "diselamatkan" fatwa Ketua Majelis Syariah PPP Maemoen Zubair. Dalam pertemuan yang pada Senin (21/4/2014) malam Maemoen mengeluarkan fatwa agar kedua kubu sepakat menggelar islah dan posisi Suryadharma tetap menjadi Ketua Umum PPP.

Fatwa Maemoen tersebut disetujui kedua belah pihak, namun finalisasinya masih menunggu Mukernas. Rencananya, mukernas juga akan mengesahkan fatwa tersebut lewat mekanisme administratif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com