JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso tak ingin gegabah menentukan langkah politik partainya dalam menghadapi pemilu presiden mendatang. Ia baru akan mengambil keputusan penting terkait partainya, jika didukung oleh semua pimpinan dan pengurus PKPI.
Sutiyoso menjelaskan, keputusan pribadi seorang ketua umum partai akan menjadi masalah ketika diambil sebelum mendapat dukungan dari internal partai. Ia mengambil contoh konflik di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang terjadi lantaran ketua umumnya, Suryadharma Ali (SDA), mengambil keputusan penting tanpa melibatkan struktur partai.
"Saya enggak mau kalau akhirnya jadi konflik seperti yang terjadi di PPP," kata Sutiyoso saat dihubungi, Senin (21/4/2014).
Seperti diberitakan, kondisi internal PPP memanas setelah SDA terang-terangan akan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Keputusan itu mendapat reaksi keras dari interal PPP. Kubu kontra menggelar rapat pimpinan nasional dan memutuskan SDA diberhentikan sementara sebagai pimpinan partai.
Secara pribadi, Sutiyoso mengaku tertarik untuk mendukung PDI-P yang mengusung Joko Widodo dalam Pemilu Presiden 2014. Alasannya, kesamaan platform dan memiliki semangat perjuangan yang sama. Ketertarikan ini, kata Sutiyoso, telah disampaikan secara informal kepada PDI-P. Namun, keputusan pastinya baru akan diambil setelah Komisi Pemilihan Umum menyampaikan hasil akhir perolehan semua partai dalam pemilu legislatif.
"Kita sudah lakukan penjajakan, segala kemungkinan bisa terjadi. Tapi keputusan dukungan kita akan diberikan ke mana, kita tunggu real count hasil pileg," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.