Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PPP: Keputusan Koalisi dengan Gerindra Masih Bisa Berubah

Kompas.com - 18/04/2014, 20:47 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Gerindra telah resmi berkoalisi. Namun Sekretaris Jendral (Sekjen) PPP Romahurmuziy mengatakan, keputusan koalisi antara partainya dan Partai Gerindra masih bisa berubah dan dievaluasi melalui rapat pimpinan nasional (rapimnas).

"Nanti kita bawa ke rapimnas, apakah akan dikukuhkan atau dievaluasi. Masih bisa (berubah)," kata pria yang akrab disapa Romy itu di DPP PPP, Jakarta, Jumat (18/4/2014) malam.

Menurutnya, pembahasan di rapimnas itu sesuai dengan keputusan Musyawarah Kerja Nasional II pada (9/2/2014) di Bandung. Dalam mukernas tersebut diputuskan kalau pembahasan dukungan PPP dalam kolaisi pemilihan presiden akan dibahas dan ditetapkan di dalam rapimnas.

Namun dia tidak mempermasalahkan pendeklarasian koalisi itu. Bahkan menurutnya, koalisi itu adalah keputusan yang resmi diambil oleh DPP PPP.

"Tadi sore kalau beliau (Suryadharma) sebagai ketua umum mengungkapkan dukungan, itu ijtihad politik beliau. Itu resmi sebagai dukungan koalisi. Justru itu akan dibawa ke dalam rapimnas. Nantinya dalam forum tersebut akan dinilai," ujar Romy.

Menurutnya, Rapimnas akan diselenggarakan setelah rekapitulasi suara selesai dan perolehan PPP diketahui. Dengan begitu, penentuan koalisi bisa dilakukan dengan lebih mudah dan terarah.

"Yang paling pasti sih setelah 9 Mei, tapi sepertinya terlalu lama kalau menungu tanggal itu," ujar dia.

Keputusan PPP dan Gerindra untuk berkoalisi diambil di kantor DPP PPP Jumat sore. Kedua belah pihak bertemu untuk membahas mengenai kerjasama mereka.

Usai pertemuan, Suryadharma menyatakan siap mendukung Prabowo untuk maju pada pilpres 9 Juli 2014 mendatang. Prabowo sendiri menyatakan menerima dukungan yang diberikan PPP tersebut. Dia mengaku terharu PPP mau berkoalisi dan mendukung pencalonannya sebagai presiden tanpa meminta syarat apapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Nasional
Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Nasional
Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Nasional
Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com