Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Partai Ingin Kursi Cawapres Jokowi, Kecuali Gerindra

Kompas.com - 15/04/2014, 20:01 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Burhanuddin Muhtadi, menilai bahwa hampir semua partai politik saat ini ingin mengusung tokohnya sebagai calon wakil presiden dan berpasangan dengan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo. Hanya Gerindra yang kemungkinan tidak menyodorkan cawapres untuk Jokowi.

Burhanuddin mengatakan, Partai Golkar yang perolehan suaranya berada di bawah PDI-P berdasarkan hasil hitung cepat pemilu legislatif juga ingin merapat ke PDI-P. Hal tersebut dapat dilihat dari manuver Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung. Sebelumnya, Akbar ingin Golkar mengevaluasi pencapresan Aburizal Bakrie dan mengusulkan untuk mengusung cawapres. Hal itu karena perolehan suara Golkar hanya sekitar 15 persen berdasarkan hasil hitung cepat.

"Peluang kemenangan Jokowi di pilpres begitu tinggi, dia punya daya tawar yang tinggi. Hampir semua partai berharap ketua umum atau tokohnya bisa jadi cawapres Jokowi," kata Burhanuddin, Selasa (15/4/2014) sore, di Jakarta.

Menurutnya, hingga sejauh ini, hanya Gerindra yang sudah bulat mendukung Prabowo Subianto sebagai capres. Dia memprediksi partai-partai selain Gerindra akan terus melakukan manuver politik untuk mendekati PDI-P dan menawarkan tokoh mereka hingga penentuan cawapres Jokowi.

"Sampai detik akhir, tarik-menarik seperti ini masih akan terjadi. Semua tergantung langkah politik PDI-P dan Jokowi kapan mereka akan menentukan cawapresnya. Kalau sudah ditentukan, baru mereka bisa bergerak bebas," ujarnya.

Nantinya, kata Burhan, partai-partai tersebut bisa secara sukarela merapat ke PDI-P tanpa mengusung tokoh mereka sebagai cawapres. Kemungkinan kedua, partai tersebut akan merapat ke Gerindra. Kemungkinan terakhir, bisa juga partai-partai itu membentuk koalisi baru.

Apresiasi Nasdem

Burhanuddin mengapresasi langkah Partai Nasdem yang sudah memutuskan untuk berkoalisi dengan PDI-P tanpa membuat perjanjian mengenai kursi cawapres. Menurutnya, sejauh ini terlihat koalisi yang sehat antara PDI-P dan Nasdem.

"Surya Paloh (Ketua Umum DPP Partai Nasdem) juga kemarin saya rasa tidak menampakkan keinginannya untuk menjadi cawapres. Memang mungkin ada agenda tersembunyi lain, kita tidak tahu, tapi sejauh ini saya lihat ini koalisi yang patut diapresiasi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nadiem Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Nilainya Tak Masuk Akal

Nasional
KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com