Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Aku Mohon Jangan Salahkan Jokowi...

Kompas.com - 15/04/2014, 17:54 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan bakal calon presiden PDI-P Joko Widodo (Jokowi) dengan para duta besar negara sahabat sedikit banyak berpengaruh terhadap pandangan masyarakat terhadap pencapresan Jokowi.

Namun, Ruhut meminta agar masyarakat tidak mengkritik Jokowi terkait pertemuan tersebut. "Aku mohon jangan salahkan Jokowi. Yang aku salahkan, yaitu orang-orang yang datang itu. Mbok, ya dia kan lagi nyalon presiden, kan itu ada positif negatifnya," kata Ruhut dalam diskusi di Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Hal serupa disampaikan Ruhut terkait persoalan munculnya nama Jokowi di dalam naskah soal Ujian Nasional (UN) Bahasa Indonesia tingkat SMA. Menurutnya, pihak yang seharusnya disalahkan dalam insiden tersebut ialah tim penyusun naskah ujian tersebut.

"Begitu pula waktu soal Bahasa Indonesia, yang salah orang yang keblinger dengan Pak Jokowi sampai dijadiin soal. Anak sekolahnya sampai bilang itu tidak ada pelajaran seperti itu," kata pria yang kerap menyerang Jokowi itu.

Sebelumnya, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Burhanudin Muhtadi, mengkritik pertemuan Megawati dan Jokowi dengan para dubes. Dengan ditampilkannya pertemuan tersebut di publik, Burhanuddin menilai ada kesan Megawati dan Jokowi telah membuat kesepakatan tertentu dengan pihak asing jika nantinya Jokowi terpilih menjadi presiden.

Jokowi mengaku pertemuan dengan para dubes itu adalah kesempatan untuk belajar tata pergaulan internasional sekaligus menjajaki dukungan negara sahabat untuk pencalonannya. Hadir dalam pertemuan itu antara lain Dubes Turki, Dubes AS, Dubes Peru, Dubes Meksiko, Dubes Norwegia, dan Dubes Inggris.

Terkait soal UN, Jokowi mengaku tidak setuju jika namanya menjadi bahan dalam soal ujian. Menurut Jokowi, keberadaan nama sekaligus latar belakangnya di soal UN tidak relevan. Seharusnya, pembuat soal itu memberikan soal yang lebih terkait dengan jejak sejarah di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com